Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Banyak Negara Mulai Gencar Tingkatkan Kemampuan Nuklirnya...

Kompas.com - 14/06/2022, 12:01 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

KOMPAS.com - Persenjataan nuklir dunia diperkirakan akan meningkat di tahun-tahun mendatang untuk pertama kalinya sejak berakhirnya perang dingin.

Risiko penggunaan senjata semacam itu pun jadi yang terbesar dalam beberapa dasawarsa.

Kelompok pemikir konflik dan senjata terkemuka, dilansir Guardian, menyebut invasi Rusia ke Ukraina dan dukungan barat untuk Kyiv telah meningkatkan ketegangan di antara sembilan negara bersenjata nuklir di dunia, kata Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (Sipri), Senin (13/6/2022).

Baca juga: Rusia Tanggapi Gagasan Pengiriman Senjata Nuklir ke Ukraina

Negara-negara yang meningkatkan stok hulu ledak nuklir mereka, termasuk Inggris, pada tahun 2021 mengumumkan keputusannya meningkatkan pagu total stok hulu ledaknya.

Ini diputuskan di sela pembalikan perlucutan senjata secara bertahap selama beberapa dekade.

Peningkatan itu terjadi meskipun ada pernyataan dari lima anggota tetap dewan keamanan PBB pada tahun 2021, yakni AS, Rusia, China, Inggris, dan Perancis, yang menyatakan bahwa “perang nuklir tidak dapat dimenangkan dan tidak boleh diperangi”.

Di sisi lain, semua anggota P5 terus memperluas atau memodernisasi persenjataan nuklir mereka.

Baca juga: Kali Pertama sejak Perang Dingin, Senjata Nuklir di Dunia Diprediksi Meningkat

Inggris saat ini memiliki sekitar 195 hulu ledak nuklir, 120 di antaranya beroperasi, menurut perkiraan para peneliti di Federasi Ilmuwan Amerika.

Sementara Inggris telah mengkritik China dan Rusia karena kurangnya transparansi nuklir, mereka juga mengumumkan bahwa mereka tidak akan lagi secara terbuka mengungkapkan angka-angka untuk persediaan senjata nuklir operasional negara, hulu ledak yang dikerahkan atau rudal yang dikerahkan.

Pada awal tahun 2021, Perancis secara resmi meluncurkan program untuk mengembangkan kapal selam rudal balistik (SSBN) bertenaga nuklir generasi ketiga.

India dan Pakistan tampaknya juga memperluas persenjataan nuklir mereka, dan kedua negara memperkenalkan dan terus mengembangkan sistem pengiriman nuklir jenis baru pada tahun 2021.

Baca juga: Iran Mulai Pasang Alat Pengayaan Uranium Canggih di Fasilitas Nuklir dan Matikan Kamera Pengawas PBB

Israel, yang tidak secara terbuka mengakui memiliki senjata nuklir, juga diyakini sedang memodernisasi persenjataan nuklirnya.

Sementara jumlah senjata nuklir turun sedikit antara Januari 2021 dan Januari 2022, Sipri mengatakan bahwa kecuali tindakan segera diambil oleh kekuatan nuklir, persediaan hulu ledak global dapat segera mulai meningkat untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com