Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jurnalis Inggris Hilang di Hutan Amazon, Tak Ada Jasad yang Ditemukan

Kompas.com - 14/06/2022, 08:35 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Reuters

BRASILIA, KOMPAS.com - Polisi Brasil dan tim pencari pribumi pada Senin (13/6/2022) menolak laporan bahwa mereka telah menemukan mayat jurnalis Inggris dan ahli pribumi Brasil yang hilang di hutan Amazon.

Pada Minggu (12/6/2022), polisi mengatakan tim pencari telah menemukan barang-barang milik reporter freelance Dom Phillips dan Bruno Pereira, mantan petugas di lembaga adat federal Funai, di sungai lokasi mereka terakhir terlihat pada 5 Juni.

Namun, pernyataan polisi federal dan juru bicara asosiasi adat setempat UNIVAJA, yang mengorganisir upaya pencarian sejak 5 Juni, membantah laporan tentang dua mayat yang ditemukan dalam pencarian.

Baca juga: Jurnalis Inggris Hilang di Hutan Amazon, Warga Adat Temukan Barang Miliknya di Hari Ke-7 Pencarian

"Saya sudah berbicara dengan tim di lapangan dan itu tidak benar," kata Eliesio Marubo, pengacara UNIVAJA. "Pencarian berlanjut," ujarnya dikutip dari Reuters.

Lebih dari 100 penduduk asli, banyak dari mereka dengan cat tubuh dan hiasan kepala, pada Senin (13/6/2022) berkumpul di Atalaia do Norte kota terdekat tempat Phillips dan Pereira terakhir terlihat, untuk menuntut perlakuan yang lebih baik terhadap penduduk asli dan keadilan bagi kedua pria tersebut.

Keduanya sedang dalam perjalanan pelaporan di area hutan terpencil dekat perbatasan dengan Peru dan Kolombia yang dihuni masyarakat adat terbesar di dunia yang tidak terjamah orang luar.

Wilayah liar dan tanpa hukum itu memikat perhatian geng penyelundup kokain, penebang liar, penambang, dan pemburu.

Berita hilangnya kedua orang itu menyebar ke seluruh dunia. Organisasi hak asasi manusia, pencinta lingkungan, dan pendukung pers bebas mendesak Presiden Brasil Jair Bolsonaro untuk meningkatkan pencarian.

Baca juga: Empat Minggu Hilang di Hutan Amazon, Dua Anak Ditemukan Hidup dalam Kondisi Memprihatinkan

The Guardian melaporkan bahwa seorang diplomat Brasil mengatakan kepada Paul Sherwood, saudara ipar sang jurnalis, bahwa pihak berwenang sedang bekerja untuk mengidentifikasi dua mayat yang diikat ke pohon di dekat sungai.

Namun, tidak ada pihak berwenang atau tim pencari di Brasil yang memberikan konfirmasi apa pun tentang hal tersebut.

Pernyataan polisi pada Minggu (12/6/2022) menggambarkan barang-barang milik dua pria tersebut ditemukan, termasuk kartu identitas untuk Pereira.

Seorang petugas pemadam kebakaran di tim pencari juga mengaku menemukan ransel berisi pakaian dan laptop yang diikat ke batang pohon di dekat sungai.

Polisi Brasil pada Jumat (10/6/2022) malam mengatakan, mereka menganalisis "material organik" yang ditemukan di sungai untuk melihat apakah itu manusia, tetapi empat orang yang terlibat dalam penyelidikan mengatakan kepada Reuters bahwa itu sepertinya berasal dari hewan.

Sumber-sumber mengatakan bahwa material itu ditemukan di dekat pelabuhan Atalaia do Norte, lebih dari 65 km ke hilir dari tempat Phillips dan Pereira terakhir terlihat di sungai yang bergerak lambat.

Baca juga: Makin Gundul, Hutan Amazon Alami Deforestasi Terparah dalam 15 Tahun Terakhir

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Global
AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

Global
Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Global
Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Global
Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Global
Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Global
Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Global
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

Global
Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Global
Unilever Tarik Kembali Produk Magnum Almond Terkait Kontaminasi Plastik dan Logam di Inggris dan Irlandia

Unilever Tarik Kembali Produk Magnum Almond Terkait Kontaminasi Plastik dan Logam di Inggris dan Irlandia

Global
Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut di Malaysia, 10 Korban Tewas, Tak Ada yang Selamat

Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut di Malaysia, 10 Korban Tewas, Tak Ada yang Selamat

Global
Rishi Sunak Janjikan Paket Militer untuk Ukraina hingga Rp 10 Triliun

Rishi Sunak Janjikan Paket Militer untuk Ukraina hingga Rp 10 Triliun

Global
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com