Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan Alibaba Beri Klarifikasi Setelah Tuduhan Lari ke Luar Negeri

Kompas.com - 17/04/2022, 15:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

Sumber Antara

BEIJING, KOMPAS.com - Salah seorang pimpinan raksasa e-dagang China Alibaba Group Jia Yangqing memberikan klarifikasi atas tuduhan melarikan diri ke luar negeri saat negaranya sedang parah-parahnya dilanda wabah Covid-19 varian Omicron.

Dia mengaku tidak mengundurkan diri dari perusahaan yang didirikan oleh Jack Ma itu karena perjalanannya dari Shanghai ke Amerika Serikat (AS) untuk menemui dokter, tulis Global Times, media terkemuka di China, Minggu (17/4/2022).

Di akun Facebook-nya, Jia yang menjabat wakil presiden bidang teknologi Alibaba itu melakukan perjalanan dari Shanghai menuju California, pada tengah malam mengingat situasi di Shanghai.

Baca juga: Apakah Nasib Alibaba Jadi Peringatan bagi Perusahaan Teknologi China Lainnya?

Pada saat itu Shanghai sedang di-lockdown karena penambahan kasus lokal yang sangat signifikan, melampaui penambahan kasus di Wuhan, Provinsi Hubei, saat Covid-19 melanda pada awal 2020.

Unggahan Jia dalam bahasa Inggris di akun Facebook-nya itu tidak hanya dikritik warganet karena dianggap tidak mematuhi kebijakan protokol kesehatan di Shanghai, melainkan juga disoroti lantaran Jia memanfaatkan koneksinya agar bisa lolos terbang ke AS pada tengah malam.

Di unggahannya dia mengaku telah menemukan seorang koneksi yang bisa meloloskannya hingga bisa melewati Kota Shanghai pada pukul 04.00 waktu setempat dengan menggunakan mobil van dan duduk di jok belakang saat melewati pos pemeriksaan polisi.

Unggahan Jia di Facebook menjadikan top trending di media sosial China, terutama Weibo yang mirip dengan Twitter.

Baca juga: China Diduga Akan Ambil Alih Alibaba dan Ant Group dari Jack Ma

Dalam kesempatan lain, Jia mengunggah tulisan dalam bahasa Mandarin bahwa warga China boleh membeli tiket pesawat dan menuju bandara secara normal selama kepergiannya menggunakan penerbangan internasional dilakukan setelah masa karantina tanpa ada syarat-syarat tertentu.

Menggunakan "koneksi" itu maksudnya meminta bantuan teman menghubungi taksi untuk mengantarkannya ke bandara, demikian Jia meluruskan.

"Statemen berbahasa Inggris itu melecehkan kebijakan pencegahan Covid-19 dan membanggakan diri karena bisa memanfaatkan celah, sedangkan postingan bahasa Mandarin hanya untuk menyamarkan dan membenarkan dirinya sendiri," komentar netizen di Weibo.

Baca juga: Tak Hanya Sosoknya yang Dikabarkan Hilang, Foto Jack Ma Juga Raib di Situs Alibaba

Selepas menyelesaikan pendidikan sarjana dan masternya di Tsinghua University, Beijing, Jia berhasil menggondol gelar PhD dari University of California, Berkeley.

Selama menyelesaikan program PhD, dia berhasil menciptakan source code Caffe, metode pembelajaran oleh mesin untuk menirukan cara kerja otak manusia, yang selama ini digunakan Microsoft, Yahoo, Nvidia, Adobe, dan lain-lain.

Pada 18 Maret 2019, Alibaba mengumumkan bahwa mantan pakar kecerdasan buatan (AI) Facebook itu bergabung dengan perusahaan yang berkantor pusat di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, sebagai wakil direktur bidang teknologi yang memimpin penelitian dan pengembangan platform komputerisasi mahadata.

Baca juga: India Larang 43 Lebih Aplikasi dari China termasuk Alibaba, Buntut Insiden Ladakh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com