Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkait Perang Rusia-Ukraina, AS Digambarkan jadi Penjahat di Media China

Kompas.com - 06/04/2022, 20:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - China mungkin menggambarkan dirinya sebagai pihak yang netral dalam perang di Ukraina, tetapi pesan yang disampaikannya kepada audiens di dalam negeri menceritakan kisah yang berbeda.

Dilansir Reuters, kantor berita negara Xinhua menyebut perang itu "operasi militer khusus" dan "krisis Rusia-Ukraina" tetapi tidak pernah menyebutnya sebagai invasi.

CCTV, lembaga penyiaran negara, menyebutkan korban sipil untuk pertama kalinya hanya tiga minggu setelah Rusia menyerbu.

Baca juga: AS, Inggris dan Australia Buat Senjata Hipersonik, Ketar-ketir Hadapi Rusia dan China?

Baru-baru ini, media negara mengabarkan teori konspirasi Rusia yang mengklaim AS mendanai pengembangan senjata biologis di Ukraina, termasuk burung migran yang dapat menyebarkan virus unggas di Rusia.

Bagaimana perang dibingkai di media pemerintah China adalah cerminan dari posisi pemerintah.

China tidak mengutuk Rusia atas invasi negara berdaulat yang memiliki ikatan ekonomi kuat dengan Beijing, alih-alih berbicara tentang "masalah keamanan yang sah" yang perlu didiskusikan oleh "semua pihak".

Dan sementara ada kemarahan di Barat atas penemuan dalam beberapa hari terakhir dari warga sipil yang diduga dibunuh oleh pasukan Rusia di Bucha, liputan di media pemerintah China berlangsung singkat, meskipun ada perubahan nada halus baru-baru ini untuk mengakui korban manusia.

Baca juga: Melihat Perang Rusia-Ukraina dari Kaca Mata Media China

Sejak dimulainya permusuhan lebih dari sebulan yang lalu, satu tema tetap konsisten disuarakan: Amerika Serikat adalah penjahatnya.

Hubungan China dengan Rusia berada di bawah pengawasan yang lebih ketat sejak kedua negara mendeklarasikan kemitraan “tanpa batas” pada awal Februari 2022.

“Kita harus memahami informasi sebagai bagian dari itu,” kata David Bandurski, co-direktur Proyek Media China.

Dia mencatat bahwa ada sejarah panjang kerja sama antara outlet pemerintah China dan lembaga Rusia seperti Sputnik dan Russia Today.

Ketika konflik berlanjut, media pemerintah China telah meminjamkan platform mereka untuk memperkuat propaganda Rusia.

Outlet negara mengutip pejabat Kremlin dan media pemerintah Rusia sebagai sumber berita mereka, dan menerima arahan negara reguler yang memandu laporan mereka.

Baca juga: China Laporkan 20.472 Kasus Covid-19 dalam Sehari, Tertinggi sejak Pandemi Dimulai

Demikian pula, beberapa jurnalis China yang melaporkan dari lapangan cenderung meniru baris berita favorit Rusia.

Tema menyeluruh lainnya dari liputan media pemerintah China adalah penggambaran AS sebagai penghasut konflik, yang merupakan bagian dari narasi yang lebih luas yang dijajakan diplomat China dan mesin propaganda pemerintah

“Ini adalah salah satu frame paling konsisten yang pernah kami lihat. Dan kepemimpinan pusat China telah benar-benar menunjukkan bahwa mereka berdedikasi untuk kampanye disinformasi,” kata Bandurski.

Baca juga: Masjid Agung Xian, Masjid Tertua dan Terbesar di China, Punya Harta Karun Kaligrafi

“Ini adalah perang informasi proksi yang dilakukan China di sini. Dalam jangka panjang, ini tentang merusak kredibilitas AS dan sistem internasional yang dipimpin AS,” tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Gara-gara Dapat Nilai Jelek, Anak Ini Ditinggal Ibunya di Jalan Raya

Gara-gara Dapat Nilai Jelek, Anak Ini Ditinggal Ibunya di Jalan Raya

Global
Kalah Gugatan, McDonald's Harus Ganti Nama Chicken Big Mac di Eropa

Kalah Gugatan, McDonald's Harus Ganti Nama Chicken Big Mac di Eropa

Global
Rangkuman Hari Ke-835 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Penuhi Kriteria Gabung UE | Rusia Anggap Perancis Siap Ikut Perang

Rangkuman Hari Ke-835 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Penuhi Kriteria Gabung UE | Rusia Anggap Perancis Siap Ikut Perang

Global
Anak Usia 2,5 Tahun di Australia Positif Flu Burung H5N1, Sempat Masuk ICU

Anak Usia 2,5 Tahun di Australia Positif Flu Burung H5N1, Sempat Masuk ICU

Global
Serangan Israel Tewaskan Wali Kota Nuseirat Gaza Saat Cek Pompa Air untuk Penduduk

Serangan Israel Tewaskan Wali Kota Nuseirat Gaza Saat Cek Pompa Air untuk Penduduk

Global
Muncul Laporan Benny Gantz Akan Umumkan Mundur dari Kabinet Perang Israel

Muncul Laporan Benny Gantz Akan Umumkan Mundur dari Kabinet Perang Israel

Global
PBB Masukkan Israel ke Daftar Pelaku Pelanggaran terhadap Anak-anak

PBB Masukkan Israel ke Daftar Pelaku Pelanggaran terhadap Anak-anak

Global
Lagi, Israel Serang Sekolah yang Dikelola UNRWA di Gaza

Lagi, Israel Serang Sekolah yang Dikelola UNRWA di Gaza

Global
PM Denmark Frederiksen Dipukul Seorang Pria di Kultorvet Kopenhagen

PM Denmark Frederiksen Dipukul Seorang Pria di Kultorvet Kopenhagen

Global
[POPULER GLOBAL] Wukuf di Arafah 16 Juni | Youtuber Tembaki Lamborghini

[POPULER GLOBAL] Wukuf di Arafah 16 Juni | Youtuber Tembaki Lamborghini

Global
Hong Kong Tangkap 3 Orang yang Hina Lagu Kebangsaan China

Hong Kong Tangkap 3 Orang yang Hina Lagu Kebangsaan China

Global
Terjadi Tiap Hari, Situasi Mengerikan di Gaza Seolah Dianggap Biasa...

Terjadi Tiap Hari, Situasi Mengerikan di Gaza Seolah Dianggap Biasa...

Global
Sapi yang Terinfeksi Flu Burung Dilaporkan Mati di 5 Negara Bagian AS

Sapi yang Terinfeksi Flu Burung Dilaporkan Mati di 5 Negara Bagian AS

Global
Jepang Akan Bangun Pagar Anti-Turis di Sudut Pandang Gunung Fuji

Jepang Akan Bangun Pagar Anti-Turis di Sudut Pandang Gunung Fuji

Global
Tingkat Kepercayaan Rakyat Ukraina terhadap Zelensky Berada di Titik Terendah, Ada Apa?

Tingkat Kepercayaan Rakyat Ukraina terhadap Zelensky Berada di Titik Terendah, Ada Apa?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com