Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Temukan Subvarian Baru Covid-19 Saat Kasus Harian Melebihi 13.000

Kompas.com - 04/04/2022, 11:31 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Bloomberg

SHANGHAI, KOMPAS.com - Kekhawatiran akan situasi Covid-19 China bertambah dengan laporan sub-varian baru varian omicron, yang muncul saat virus menyebar secara nasional meski penguncian Shanghai semakin intensif di tengah lonjakan kasus.

Negara, yang berhasil menjalani sebagian besar pandemi secara efektif bebas virus setelah meredam wabah awalnya di Wuhan, saat ini mengalami lonjakan infeksi harian terbesar sejak periode itu.

Baca juga: Jadi Calo Vaksin, Pria Jerman Ini Disuntik Vaksin Covid-19 Tiap Hari, Total Sudah 87 Kali Suntikan

Dilansir dari Bloomberg, Covid-19 Shanghai dilaporkan mencatat 9.006 kasus pada Minggu (3/4/2022) ketika kota itu bersiap untuk menguji semua 25 juta penduduk, dalam upaya terbaru untuk menghilangkan infeksi.

Kota pusat keuangan China itu kini tidak memberikan laporan kematian di panti jompo, sementara kekurangan makanan telah dilaporkan terjadi.

Seluruh populasi Shanghai sekarang berada di bawah beberapa bentuk pembatasan pergerakan.

Ribuan staf medis dari seluruh negeri tiba di Shanghai pada Minggu (3/4/2022) untuk membantu tes di seluruh kota, menurut laporan Xinhua.

Tentara Pembebasan Rakyat juga telah memobilisasi lebih dari 2.000 petugas medis militer untuk mendukung pengendalian virus Shanghai, menurut PLA Daily.

Bisnis dan beberapa pabrik tetap tutup, dengan pabrik Tesla Inc di Shanghai -- pabrik raksasa pertamanya di luar AS -- kini memasuki minggu kedua gangguan operasi.

Baca juga: Arab Saudi Akhirnya Longgarkan Pembatasan Covid-19 pada Ramadhan 2022

Yang menambah kekhawatiran tentang situasi ini adalah munculnya apa yang tampaknya merupakan subvarian baru dari galur omicron yang sangat menular.

Seorang pasien Covid di sebuah kota sekitar 40 mil dari Shanghai didiagnosis dengan iterasi baru dari virus yang berevolusi dari cabang BA.1.1 dari omicron, menurut surat kabar Global Times yang dikelola pemerintah, mengutip data sekuensing dari otoritas kesehatan setempat.

Laporan itu mengatakan subvarian tidak cocok dengan strain lain di China, atau yang dikirimkan ke GISAID, database global untuk sekuensing virus corona dan pemantauan mutasi.

Sebuah kasus di kota Dalian di China utara yang dilaporkan pada Jumat (1/4/2022) juga tidak cocok dengan virus corona yang ditemukan di dalam negeri, kata pemerintah kota di akun WeChat-nya.

Dengan peningkatan kasus Covid-19, Beijing mengirim Wakil Perdana Menteri Sun Chunlan ke Shanghai untuk mengawasi upaya pencegahan.

Sun memerintahkan pejabat lokal untuk mengurangi wabah "sesegera mungkin," menunjukkan China tetap terikat pada strategi nol Covid yang kaku meskipun krisis meningkat.

Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Xinhua ini, para pekerja medis bersiap untuk naik kereta api ke Shanghai di Stasiun Kereta Api Nanchang di Nanchang, Provinsi Jiangxi, Tiongkok timur pada Minggu, 3 April 2022. AP PHOTO/PENG ZHAOZHI Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Xinhua ini, para pekerja medis bersiap untuk naik kereta api ke Shanghai di Stasiun Kereta Api Nanchang di Nanchang, Provinsi Jiangxi, Tiongkok timur pada Minggu, 3 April 2022.

Baca juga: Studi Terbaru: Kekebalan Hibrida Beri Perlindungan Terbaik untuk Terhindar dari Covid-19

Untuk sebagian besar pandemi, “Negeri Tirai Bambu” telah berusaha menghilangkan virus, sesuatu yang menjadi lebih menantang ketika patogen bermutasi menjadi lebih mudah menular, lolos dari pembatasan perbatasan, dan rezim karantina yang paling ketat sekalipun.

Halaman:
Baca tentang
Sumber Bloomberg
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com