Radio Eropa Serentak Putar Lagu John Lennon "Give Peace a Chance" untuk Ukraina

KOMPAS.com - Sekitar 150 saluran radio publik di seluruh Eropa akan memutar lagu "Give Peace A Chance" dari John Lennon pada 07.45 GMT Jumat (4/3/2022).

Uni Penyiaran Eropa (EBU) mengumumkan bahwa hal ini serentak dilakukan dalam rangka solidaritas melawan perang di Ukraina.

Dilansir AFP, lagu yang ditulis oleh Lennon itu akan didengarkan di lebih dari 25 negara termasuk Ukraina, sementara stasiun radio komersial Eropa juga akan bergabung pada saat itu.

Baca juga: AS Beri Status Dilindungi Sementara untuk Warga Ukraina di Amerika, Apa Manfaatnya?

"Panggilan kuat untuk perdamaian melalui lagu ikonik ini akan bergema dengan jutaan pendengar," kata direktur jenderal EBU Noel Curran.

Ide ini datang dari penyiar publik Jerman RBB.

"Kengerian perang melawan Ukraina semakin nyata setiap hari. Solidaritas kami, kemanusiaan kami dan dukungan kami dibutuhkan," kata kepala RBB Patricia Schlesinger.

"Ini adalah sinyal yang bagus melihat stasiun radio Eropa bergabung untuk mengingatkan kita akan hal itu dengan lagu ini."

"Ini adalah sumber kekuatan dan mendorong kita untuk tidak melihat ke arah lain," ujarnya.

Baca juga: Ukraina dan Rusia Sepakati Koridor Evakuasi, Bantu Warga Sipil Melarikan Diri dari Invasi

Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya memerintahkan pasukannya ke Ukraina pada 24 Februari.

PBB telah membuka penyelidikan atas dugaan kejahatan perang, ketika militer Rusia membombardir kota-kota dengan peluru dan rudal, memaksa warga sipil untuk meringkuk di ruang bawah tanah, lebih dari seminggu dalam invasi skala penuh.

Berbicara atas nama Radio Ukraina, Yurii Tabachenko mengatakan: "Sangat penting bahwa hari ini Eropa bersatu di sekitar Ukraina."

"Give Peace a Chance", dirilis pada 1969 oleh Plastic Ono Band. Lagu perdamaian ini direkam di Montreal oleh Lennon dan istrinya Yoko Ono di Queen Elizabeth Hotel.

Baca juga: Perkembangan Terbaru Konflik Rusia-Ukraina

Didirikan pada tahun 1950, EBU yang berbasis di Jenewa adalah aliansi media layanan publik terbesar di dunia.

Mereka memiliki 113 organisasi anggota di 56 negara, ditambah 31 rekanan di tempat lain di seluruh dunia.