Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Inggris Boris Johnson: Kebodohan Mutlak kalau Bilang Pandemi Sudah Berakhir

Kompas.com - 04/01/2022, 07:32 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Sky News

AYLESBURY, KOMPAS.com - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Senin (3/1/2022) mengatakan, kebodohan mutlak jika menyebut pandemi telah berakhir.

Pada kesempatan yang sama Boris Johnson juga berkata, gejala Covid-19 varian Omicron lebih ringan daripada varian-varian lainnya.

Meskipun ada peningkatan besar dalam kasus virus corona beberapa pekan terakhir, Boris Johnson berujar bahwa Inggris berada dalam posisi yang lebih baik daripada kebanyakan negara lain karena tingkat vaksinasi yang sangat tinggi.

Baca juga: Covid-19 Mengganas, Inggris Akan Buka Rumah Sakit Lapangan

Namun, dia mengatakan, meskipun Omicron lebih ringan daripada varian lain, NHS (National Health Service) berada di bawah tekanan karena penularannya yang tinggi, dan masyarakat harus melakukan segala yang mereka bisa untuk membantu meringankan tekanan itu dengan mengikuti rencana B.

Johnson yang berbicara di pusat vaksinasi di Aylesbury berucap, "Pandangan saya adalah bahwa semua bukti (menunjukkan) Omicron jauh lebih ringan, jauh lebih ringan daripada varian sebelumnya," dikutip dari Sky News.

“Dan kami lebih banyak di-booster sehingga posisi kami jauh, jauh lebih baik, tetapi saya pikir inilah yang akan saya katakan kepada semua orang: melihat tekanan pada NHS dalam beberapa minggu ke depan dan mungkin lebih lama, melihat jumlah orang-orang yang akan masuk rumah sakit, adalah kebodohan mutlak untuk mengatakan bahwa hal ini sudah berakhir sekarang."

"Kita harus tetap berhati-hati, kita harus tetap dengan rencana B, kita harus mendapat booster."

PM Inggris menambahkan, lebih sedikit orang yang dirawat di ICU (unit perawatan intensif) dengan Omicron daripada varian sebelumnya, tetapi sebagian besar dari mereka yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19 belum mendapatkan vaksin booster.

Baca juga: Lebih dari 50 Persen RS di Inggris Kekurangan Mainan untuk Anak-anak

Komentarnya muncul setelah Chris Hopson, kepala NHS Providers, yang mewakili perwalian NHS, mengatakan kepada Sky News bahwa NHS sedang menangani tiga masalah sekaligus: meningkatnya kasus rumah sakit Covid-19, kekurangan staf karena Covid-19, dan NHS serta sistem perawatan sosial yang sibuk.

Sebelumnya pada Senin (3/1/2022), Menteri Pendidikan Inggris Nadhim Zahawi mengatakan kepada Sky News, para menteri khawatir jumlah orang berusia di atas 50 tahun yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19 meningkat.

Baca juga: Boris Johnson: Hampir 90 Persen Orang di ICU Covid-19 Inggris Belum Divaksin Booster

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com