Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita WNI Asal Semarang Promosikan "Mandi Kembang" di Amerika, Tiap Minggu Produksi 150 Sabun

Kompas.com - 04/12/2021, 21:30 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: Dhania Iman/VOA Indonesia

 

SEATTLE, KOMPAS.com - Terinspirasi oleh bisnis sabun yang turun temurun di keluarganya, perempuan asal Semarang, Siany Wulandari lalu tergerak untuk membangun bisnis sabun “Lunaraya” di Seattle, Washington, AS.

“Keluarga saya itu di Indonesia (punya) pabrik sabun. Dari kakek saya. Dari tahun 1950-an,” ujar Siany Wulandari kepada VOA belum lama ini.

Nama Lunaraya sendiri berasal nama belakang Siany, Wulandari, yang berarti bulan purnama dalam bahasa Jawa.

Baca juga: Cerita WNI Shalat di Masjidil Haram Kapasitas Penuh: Kami Merinding, Menangis

“Bulan purnama. Luna itu bulan. Raya kan artinya kayak great, besar gitu, jadi sama artinya. Bulan purnama,” ujar perempuan yang sudah berdomisili di AS selama 5 tahun ini.

Belajar di tengah pandemi

Sejak kecil Siany sudah mengenal proses pembuatan sabun dan juga melihat berbagai kegiatan di pabrik sabun keluarganya. Ia pun juga sudah mengenal beragam aroma dan bahan yang digunakan untuk membuat sabun.

Namun, mengingat bahan yang digunakan berbeda dengan di Indonesia, Siany harus kembali belajar.

Ketika pandemi Covid-19 melanda AS, Siany yang jadi memiliki lebih banyak waktu luang lantas menggunakan kesempatan tersebut untuk mengulik lebih lanjut cara membuat sabun sendiri.

“Untuk belajar sebenarnya untuk dari online itu banyak sekali. Resource-resources itu banyak. Dan ya, tetap mau enggak mau kita harus trying to practice by ourselves gitu,” jelasnya.

Awalnya, Siany melakukan riset untuk membuat sabun yang cocok bagi kulitnya yang sensitif akan bahan kimia SLS (Sodium Lauryl Sulfate) yang biasa terkandung dalam sabun dan sampo. Namun, siapa yang menyangka bahwa hasil risetnya itulah yang lalu membuka jalan baginya untuk membangun bisnis di AS.

“Terus waktu pandemi, karena kita punya banyak waktu ya akhirnya saya jadi bikin ini gitu. Terus juga berawal dari bagi-bagi ke teman, ke keluarga,” cerita Siany.

Bahan alami dan unsur seni

Hingga kini, Lunaraya memiliki berbagai produk sabun, bath salt, dan produk perawatan tubuh yang bisa dibeli secara daring atau juga di berbagai festival dan pasar kaget di sekitar Seattle, dengan harga sekitar 10 dollar AS atau Rp 145.000.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Lunaraya LLC (@lunaraya.co)

Melalui produk-produk buatannya, Siany mengutamakan bahan yang alami, dengan tampilan bentuk dan unsur seni yang cantik, seperti batu permata, serta warna yang menarik.

“Ada bentuk-bentuk yang sangat unik, sama warna dan bau yang luar biasa,” ujar Talisman, pelanggan Lunaraya di Seattle.

Baca juga: Cerita WNI di Finlandia: Penganggur Dapat Rp 13 Juta Sebulan, Tidak Ada Copet

Talisman, diaspora asal Bali di Seattle, pelanggan Lunaraya.DOK TALISMAN via VOA INDONESIA Talisman, diaspora asal Bali di Seattle, pelanggan Lunaraya.
Tidak hanya itu, seluruh produk Lunaraya juga minim sampah, tidak menggunakan plastik dan menggunakan kemasan yang dapat didaur ulang.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hujan Lebat di Brasil Selatan Sebabkan 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Sebabkan 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com