SYDNEY, KOMPAS.com - Seorang buronan selama 29 tahun di Australia menyerahkan diri, setelah Covid-19 membuatnya jadi gelandangan.
Darko Desic baru menjalani 13 bulan dari total 3,5 tahun hukumannya di Grafton Correctional Centre, New South Wales, saat melarikan diri.
Baca juga: Gara-gara Gugat Cerai Istri, Buronan Koruptor Proyek PPI Garut Tertangkap Setelah 12 Tahun Kabur
Polisi setempat menyatakan, Desic kabur dari penjara pada 1 Agustus 1992 menggunakan pemotong baut dan gergaji besi.
Meski otoritas sudah mengerahkan pencarian intensif, Desic yang ditangkap karena menanam ganja tidak ditemukan.
Dia bisa hidup nyaman tanpa diketahui karena kepolisian tidak mengenalnya, sehingga dia bisa bekerja sebagai pekerja lepas.
Si buronan memutuskan pindah ke sebuah rumah di Avalon, sekitar 700 km. Peruntungannya selama 29 tahun habis setelah dia terdampak Covid-19.
Desic, yang kini berusia 64 tahun, mengakhiri pelariannya selama hampir tiga dekade dengan menyerahkan diri karena keadaannya sangat sulit.
Dilansir Daily Mirror Kamis (16/9/2021), usut punya usut, dia tidak bisa membayar sewa rumah karena tak punya pekerjaan.
Sumber kepolisian mengungkapkan, dia tidur di pantai dan berpikir, hidup di balik jeruji jelas lebih nyaman daripada menjadi gelandangan.
Karena itu, dia memutuskan menyerahkan dirinya di Pos Polisi Dee Why pada Minggu (12/9/2021), dan dijerat tuduhan kabur dari penjara.
Desic sempat disebutkan dalam acara TV populer Australia Most Wanted, ketika ada warga yang mengaku melihatnya di Nowra, selatan Sydney.
Baca juga: Buronan Kasus Pembunuhan Ditangkap Setelah Kabur Selama 7 Tahun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.