KABUL, KOMPAS.com - Taliban kini menempatkan anggotanya yang juga bekas narapidana untuk mengawasi penjara Kabul, tempat banyak milisi Taliban pernah ditahan.
Puluhan milisi Taliban kini bertanggung jawab mengendalikan penjara tersebut, setelah mengusir penjaga dan membebaskan semua narapidana di Penjara Pul-e-Charkhi.
Fasilitas itu memiliki reputasi panjang untuk kekerasan, eksekusi massal, dan penyiksaan.
Baca juga: Pemerintahan Sementara Taliban Atas Afghanistan Dituduh Ingkar Janji
"Saya merasa sangat sedih ketika saya mengingat hari-hari itu," kata seorang komandan Taliban yang mengatakan kepada AP bahwa dia dipenjara di sana selama sekitar 14 bulan.
"Hari-hari itu adalah hari-hari tergelap dalam hidupku, dan sekarang inilah saat paling bahagia bagiku bahwa aku bebas dan datang ke sini tanpa rasa takut."
Kuburan massal dan ruang penyiksaan dari pemerintah yang diduduki Soviet pada 1970-an dan 1980-an ditemukan di penjara tersebut.
Keadaan tidak jauh lebih baik di bawah pemerintah yang didukung AS, ketika fasilitas itu terkenal karena kondisinya yang buruk dan isi yang penuh sesak.
Penjara utama Kabul sempat dipadati ribuan anggota Taliban yang ditangkap dan dipenjarakan oleh pemerintah Afghanistan.
Ketika itu, 11 blok sel menampung dua kali jumlah kapasitas tahanan yang dapat ditampung. Narapidana di penjara itu termasuk milisi Taliban dan penjahat.
Baca juga: POPULER GLOBAL: Komandan Taliban Telpon Polisi Afghanistan | Peringatan Jepang Ancaman Teror di Indonesia
AP pada Senin (13/9/2021) mewartakan seorang komandan Taliban berjalan melalui aula kosong dan blok selnya, menunjukkan kepada teman-temannya di mana dia pernah dipenjara.
Ini adalah salah satu dari kondisi mengejutkan yang terjadi di Afghanistan setelah kelompok militan itu menyapu ibu kota hampir sebulan yang lalu, dan mengusir pemerintah dukungan AS yang telah runtuh setelah diperjuangkannya selama 20 tahun.
Komandan Taliban, yang menolak menyebutkan namanya, melakukan kunjungan pribadi ke kompleks itu bersama sekelompok teman-temannya.
Kepada AP, dia mengaku ditangkap sekitar satu dekade lalu di provinsi Kunar timur dan dibawa ke Pul-e-Charkhi, dengan tangan terikat dan mata tertutup..
Banyak warga Afghanistan serta pemerintah di seluruh dunia khawatir dengan perebutan kekuasaan Taliban yang cepat, dan kembali memberlakukan aturan yang keras dan serupa seperti saat mereka pertama kali berkuasa pada 1990-an.
Tetapi bagi para milisi Taliban, ini adalah momen untuk menikmati kemenangan setelah bertahun-tahun pertempuran yang melelahkan. Beberapa dari mereka, pertama kali melihat kembali melihat kota sejak perang dimulai.