Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usaha Daging Wagyu di Australia Bangkit Cepat dari Pandemi Covid-19

Kompas.com - 03/08/2021, 21:23 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

Sumber ABC

SYDNEY, KOMPAS.com - Produsen daging sapi wagyu di Australia sempat khawatir, jika mereka akan merasakan dampak yang terburuk, ketika pandemi Covid-19 melanda pada 2020 dan restoran di seantero dunia tutup.

"Dalam semalam kami kehilangan semua distribusi melalui transportasi udara...dan kami kehilangan 100 persen permintaan dari restoran mewah dalam sekejap," kata Matt McDonagh, CEO Asosiasi Wagyu Australia, seperti yang dilansir dari ABC Indonesia pada Jumat (30/7/2021). 

Baca juga: Makan Daging Merah Berisiko untuk Kesehatan? Inilah Studi Terbarunya

"Seluruh sektor wagyu menahan nafas saat itu, tetapi setelahnya kami benar-benar mengalami pemulihan yang luar biasa," ucap McDonagh.

McDonagh mengatakan permintaan untuk wagyu Australia sekarang tumbuh lebih cepat dari pada kemampuan produsen untuk memasoknya.

"Kami telah melihat pertumbuhan produksi yang konsisten sebesar 20 persen dari tahun ke tahun, tetapi permintaan untuk produk tersebut tumbuh lebih cepat dari angka itu," ucapnya.

"Perkiraan kami baru-baru ini adalah pertumbuhan permintaan wagyu sekitar 30 persen per tahun di pasar global," ujarnya.

Australia adalah pengekspor daging sapi wagyu terbesar di dunia dan Matt percaya rantai pasokan telah berubah untuk kepentingan produsen.

"Anda bisa mendapat wagyu secara global sekarang di luar sektor layanan makanan, Anda dapat membelinya langsung. Saya pikir itu berperan dalam bangkitnya industri Wagyu secara cepat setelah penutupan karena Covid-19, terutama di pasar domestik," ungkapnya. 

Baca juga: Harga Daging Meroket, Warga Lebanon Jadi Vegan

Warga Australia ikut merasakannya

Peter Gilmour menjalankan usaha Irongate Wagyu di wilayah Great Southern Australia Barat.

Dia mengatakan sebelum pandemi Covid-19, bisnisnya hampir 100 persen berfokus pada ekspor.

"Tetapi ketika Covid-19 datang, tiba-tiba pasar mulai jatuh dan pesanan dibatalkan, karena restoran, hotel, dan maskapai papan atas membatalkan pesanan mereka," ungkap Gilmour. 

"Jadi kami harus berputar haluan dengan sangat cepat ke penjualan domestik," ucapnya.

Dia mengatakan penjualan kepada pelanggan di negara bagian Australia Barat (WA) sangat menjanjikan.

"Tanggapannya sangat luar biasa...kami cukup kagum bagaimana kami mendapat pesanan dari seluruh penjuru, dan dari berbagai orang, demografi yang berbeda, semuanya mencari wagyu."

Dia mengatakan tahun ini bisnisnya menjual sekitar 65 persen produknya di dalam negeri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com