Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Mirip Bukit Teletubbies, Wisata Baru di London Di-bully Pengunjung

Kompas.com - 30/07/2021, 11:52 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Obyek wisata baru di London, ibu kota Inggris, di-bully pengunjung karena dinilai mirip bukit Teletubbies dan tidak ada keistimewaannya.

Pengelola obyek wisata Marble Arch Mound itu kemudian menawarkan pengembalian uang (refund) kepada pengunjung yang telah membayar tiket masuk, New York Post pada Rabu (28/7/2021) melaporkan.

Dana pembangunan bukit buatan setinggi 25 meter ini mencapai 2,78 juta dollar AS (Rp 40,2 miliar), tetapi justru dibanjiri luapan kekecewaan dari sejumlah pengunjung.

Baca juga: Wisata Vaksin Jadi Tren Baru, Liburan ke Luar Negeri Gratis Vaksin Covid-19

"(Ke) Marble Arch adalah hal terburuk yang pernah saya lakukan di London," tulis Emma Wright di Twitter.

Kemudian Melissa Fehr mencelanya sebagai bukit yang buruk.

“Ini sebenarnya hanya scaffolding yang ditutupi terpal plastik dan mulai besok Anda dapat membayar 8 pounds (Rp 161.000) untuk menaiki tangga guna mengagumi persimpangan yang ramai dari ketinggian. Oh Tuhan, ini sangat buruk," lanjutnya.

Kemudian netizen lain menyamakan lanskap kotaknya dengan grafik video game lama seperti "Mario 64" dari pertengahan 1990-an.

Pembelaan pengelola

Marble Arch Mound dirancang oleh firma arsitektur Belanda MVRDV, terbuat dari scaffolding yang dilapisi rumput.

Pejabat setempat berharap obyek wisata ini akan membantu menarik orang kembali ke London setelah lebih dari setahun pembatasan terkait pandemi.

Dewan Westminster yang mengelola Marble Arch Mound mengakui, elemen-elemennya belum siap untuk pengunjung.

Toko, kafe, dan ruang pameran juga belum selesai dibangun.

Mereka mengatakan, wisatawan yang sudah membeli tiket untuk mengunjunginya minggu ini akan ditawari pengembalian uang dan tiket gratis untuk kunjungan lain setelah rumputnya tumbuh."

"Bukit ini adalah bangunan hidup yang didesain," kata dewan dalam pernyataan yang dikutip Associated Press.

Baca juga: Cerita WNI Wisata Vaksin ke AS: Bisa Pilih Vaksin, Tidak Perlu Booking dan Tanpa Antre

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com