Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Nyatakan Dukungan kepada ASEAN untuk Penyelesaian Krisis Myanmar

Kompas.com - 06/07/2021, 15:06 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

JAKARTA, KOMPAS.com - Rusia sangat mendukung upaya diplomatik Asia Tenggara untuk mengakhiri krisis di Myanmar.

Pesan serupa telah kepada para pemimpin militer negara-negara di blok itu, menurut Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov, Selasa (6/7/2021).

Baca juga: Militer Myanmar Serbu Sebuah Desa, 25 Orang Dilaporkan Tewas

Menurutnya, lima poin konsensus yang disepakati oleh ASEAN harus menjadi dasar dalam penyelesaian konflik yang membelit salah satu negara anggota bloknya itu.

"Dalam hubungan kami dengan para pemimpin Myanmar, para pemimpin militer, kami mempromosikan posisi ASEAN yang menurut pandangan kami harus dipertimbangkan sebagai dasar untuk menyelesaikan krisis ini dan membawa situasi kembali normal," kata Lavrov melansir Reuters.

Menlu Rusia juga dilaporkan akan mengadakan pembicaraan virtual dengan rekan-rekan ASEAN lainnya, selama kunjungan ke Jakarta, menurut Menlu Indonesia Retno Marsudi.

Komentar Lavrov penting, karena muncul di tengah keterlibatan yang semakin dalam antara Rusia dan militer Myanmar.

Ada pun kekuatan utama global lainnya telah menjatuhkan sanksi kepada pemimpin puncak Myanmar hingga bisnisnya, serta menyerukan larangan global untuk menjual senjata ke negara itu.

Baca juga: AS Keluarkan Sanksi Baru untuk 22 Orang Termasuk 4 Menteri Myanmar

Myanmar berada dalam krisis sejak kudeta militer menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi pada 1 Februari.

Kudeta Militer Myanmar memicu kemarahan nasional yang dengan cepat berubah menjadi protes dan pemogokan, yang ditekan secara brutal oleh pasukan keamanan.

Pertempuran antara tentara dan milisi yang baru terbentuk di beberapa daerah telah membuat puluhan ribu orang mengungsi.

Pemimpin junta Min Aung Hlaing menyetujui rencana perdamaian dalam KTT ASEAN Myanmar, yang dicapai pada April.

Tapi, militer Myanmar tidak menunjukkan niat untuk menindaklanjutinya, dan malah mengulangi rencananya sendiri yang sama sekali berbeda untuk memulihkan ketertiban dan demokrasi.

Upaya ASEAN menyerukan dialog antara semua pihak, penunjukan utusan khusus, akses kemanusiaan yang lebih besar dan diakhirinya kekerasan.

Tetapi anggota blok yang paling vokal, termasuk Indonesia, Malaysia dan Singapura, telah frustrasi oleh kurangnya kerja sama pihak junta militer Myanmar.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Junta Myanmar Pesan Vaksin dari Rusia dan China

Rusia adalah pemasok utama senjata dan pelatihan militer Myanmar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com