Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden dan Putin Akan Bertemu Kali Pertama untuk Perbaiki Hubungan AS-Rusia

Kompas.com - 26/05/2021, 07:09 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin akan mengadakan pertemuan untuk pertama kali pada bulan depan di Jenewa, setelah ketegangan hubungan keduanya.

Pertemuan di kota Swiss itu akan berlangsung pada 16 Juni, kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki, yang dilansir dari AFP pada Selasa (25/5/2021).

"Para pemimpin akan mendiskusikan berbagai masalah mendesak, karena kami berusaha untuk memulihkan prediktabilitas dan stabilitas AS-Rusia," ujar Psaki pada Selasa (25/5/2021).

Baca juga: Lebih dari 500 Anggota Partai Demokrat Desak Biden Hukum Israel

Kremlin mengkonfirmasi rincian KTT tersebut, lalu mengatakan bahwa Putin dan Biden akan mendiskusikan "berbagai masalah stabilitas strategis", "menyelesaikan konflik regional", serta pandemi Covid-19.

Rencana pertemuan AS-Rusia di Jenewa menandai perjalanan internasional pertama Biden sebagai presiden. Itu dilakukan setelah ia melangsungkan pertemuan puncak terpisah dengan sekutu Barat utamanya di G7, yaitu NATO dan Uni Eropa.

Pertemuan tatap muka Washington dengan pemimpin Kremlin akan dilakukan di tengah ketegangan selama bertahun-tahun.

Baca juga: Biden Berharap Bertemu dengan Putin dalam Perjalanan ke Eropa Juni, Ini Tujuannya

Namun, Washington sekarang di bawah pemerintahan Biden berusaha lebih mengarahkan ambisinya untuk membangun hubungan AS-Rusia, di mana kedua belah pihak saling memahami dan dapat bekerja sama di bidang tertentu.

Sebelumnya, Biden telah meluncurkan sanksi baru terhadap Moskwa atas peran Rusia dalam serangan siber besar-besaran, Solar Winds, dan berulang kali ikut campur dalam pemilihan presiden 2020.

Baca juga: Biden Sebut AS Telah Bergerak, Janjikan Perubahan Positif

Washington juga mengkritik keras Moskwa karena plot keracunan hampir mati dan pemenjaraan terhadap salah satu rival vokal Putin, Alexei Navalny.

Lalu, konflik yang berangkat dari Biden mengatakan kepada pewawancara bahwa dia setuju dengan deskripsi Putin sebagai "pembunuh".

Seketika itu, pemerintah Rusia secara resmi menyatakan Amerika Serikat sebagai negara yang "tidak bersahabat".

Baca juga: Biden Janji Bangun Ulang Gaza yang Hancur Lebur akibat Konflik Israel-Palestina

Meredakan ketegangan

AS-Rusia berusaha bekerja untuk menenangkan suasana menjelang KTT Jenewa.

Gedung Putih menekankan harapan untuk bekerja bersama Rusia dalam masalah strategis yang jelas, seperti pengendalian senjata nuklir dan negosiasi nuklir Iran.

Untuk mempersiapkan itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan veteran Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov bertemu pekan lalu di Reykjavik, Islandia.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan setelah pertemuan Blinken-Lavrov bahwa memperbaiki hubungan "tidak akan mudah", tetapi ia melihat "sinyal positif."

Moskwa menyambut baik keputusan AS untuk mengesampingkan sanksi yang telah menghambat penyelesaian pipa gas alam Nord Stream 2, rute pasokan energi utama dari Rusia ke Eropa yang dikhawatirkan para pejabat AS akan membuat UE terlalu bergantung pada Rusia.

Baca juga: Pertama Kali, Biden Telepon Presiden Palestina saat Konflik Berkecamuk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com