Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Ketakutan Warga Amerika terhadap Risiko Kematian Covid-19 Menurun

Kompas.com - 26/02/2021, 05:20 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

 

CHICAGO, KOMPAS.com - Dalam sebuah survei panel yang digelar oleh Universitas Northwestern dan Universitas Negeri Ohio, para peneliti menemukan bahwa ketakutan warga Amerika terhadap risiko meninggal dunia akibat Covid-19 telah berkurang secara signifikan. 

Sementara secara keseluruhan, pandangan mereka terkait kemungkinan tertular virus corona relatif konsisten dari Desember hingga Februari, seperti yang dilansir dari Xinhua News pada Rabu (23/2/2021). 

"Pada Desember lalu, warga Amerika yakin bahwa kemungkinan mereka meninggal, jika terpapar Covid-19 adalah 1:3," kata Erik Nisbet, profesor bidang komunikasi dan analisis kebijakan sekaligus Direktur Pusat Komunikasi dan Kebijakan Publik di Universitas Northwestern.

Baca juga: 5 Destinasi Wisata Thailand Masuk Kelompok Pertama Peneriman Program Vaksin Covid-19

"Kini, 2 bulan kemudian, angka itu turun secara signifikan menjadi sekitar 1:4 untuk kemungkinan meninggal, jika mereka terjangkit virus corona.

"Menariknya, persepsi keseluruhan tentang kemungkinan tertular Covid-19 tidak berubah secara signifikan," imbuh GD. 

Studi bertajuk "Public Attitudes about Covid-19 Vaccination", dengan 1.200 warga Amerika yang disurvei setiap bulan sejak Desember 2020 hingga Juni 2021, melacak perubahan sikap seputar persepsi risiko, pengambilan keputusan, preferensi kebijakan, dan perilaku pencegahan penyakit.

Responden diberikan pertanyaan seputar mandat masker dan vaksin, pembatasan terhadap bar dan restoran serta tempat ibadah, kesediaan atau keraguan untuk divaksinasi, ketersediaan dan kemanjuran vaksin, serta sumber informasi terpenting mereka seputar Covid-19.

Baca juga: China dan India Berebut Pengaruh Politik Lewat Diplomasi Vaksin Covid-19

Studi ini menemukan bahwa meski beberapa negara bagian telah mencabut mandat terkait masker di seluruh wilayahnya, dukungan kuat publik terhadap mandat masker, yang tercatat sebesar 61 persen, tidak berubah sejak Desember.

Lebih lanjut, studi tersebut menunjukkan bahwa sekitar empat dari 10 warga Amerika "bersedia menerima vaksin," dan mengaku sangat mungkin atau mungkin akan mengikuti vaksinasi Covid-19.

 

Sementara itu, 1 dari 4 orang "ragu-ragu terhadap vaksin."

Mereka mengaku mungkin akan atau tidak akan mengikuti vaksinasi. Sekitar satu dari tiga warga Amerika tetap "menolak vaksin," menyatakan bahwa mereka tidak mungkin atau sangat tidak mungkin mengikuti vaksinasi.

Baca juga: Ghana Negara Pertama Penerima 600.000 Dosis Vaksin Covid-19 Gratis dari Skema Covax PBB

Selama periode 3 bulan, persentase ini tetap stabil dan sebagian besar tidak berubah.

Jika dibandingkan dengan responden yang mengungkapkan penerimaan, responden yang menyatakan keraguan lebih cenderung berjenis kelamin perempuan, berkulit Hitam, dan/atau bersifat religius, dan mereka mengindikasikan kurangnya ketertarikan terhadap berita.

Mereka juga kurang memercayai penyedia layanan kesehatan dan pakar kesehatan masyarakat, cenderung tidak menerima suntikan vaksin flu tahunan, serta menganggap vaksin Covid-19 kurang aman dan agaknya kurang efektif.

Baca juga: Filipina Tawarkan Perawatnya ke Inggris dan Jerman demi Dapat Vaksin Covid-19

Menurut 23 persen responden, sumber informasi terpenting tentang pandemi Covid-19 adalah media berita, termasuk surat kabar, berita televisi, radio, situs web berita, diikuti oleh otoritas kesehatan federal, seperti yang mewakili CDC dan FDA pada angka 18 persen.

Penyedia layanan kesehatan dan ilmuwan sama-sama dipilih sebagai sumber terpenting dengan proporsi 11 persen.

Sementara beberapa responden menyebut media sosial atau pejabat negara bagian dan daerah sebagai sumber informasi utama mereka seputar Covid-19.

Baca juga: Sekitar 4.000 Kasus Infeksi Ulang Covid-19 Ditemukan di Afrika Selatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com