Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langgar Aturan Covid-19, Seorang Warga Korea Utara Dieksekusi di Depan Umum

Kompas.com - 06/12/2020, 09:46 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

PYONGYANG, KOMPAS.com - Regu tembak Korea Utara mengeksekusi seorang warga di depan umum, setelah mereka kedapatan melanggar aturan untuk mencegah Covid-19.

Sumber internal kepada Radio Free Asia mengungkapkan, dia dieksekusi pada 28 November demi menimbulkan efek jera kepada masyarakat.

Sementara Korea Utara mengeklaim mereka bebas virus corona, rezim Kim Jong Un sudah menerapkan aturan ketat sejak Januari.

Baca juga: Kim Jong Un Ancam Beri Hukuman bagi Warga Korut yang Sisakan Makanan

Sumber itu menceritakan selain memberlakukan protokol kesehatan secara ketat, pasukan dikerahkan ke perbatasan China guna mencegah penyelundupan.

"Mereka menggelar eksekusi terbuka untuk menakuti warga setempat, karena sering terjadi di kontak dengan orang di perbatasan, terutama penyelundupan," jelas si sumber.

Warga yang ditembak mati diidentifikasi pria berusia 50-an. Dia disebut melakukan kontak dengan rekan penyelundupnya di China.

Dilansir Daily Mail Jumat (4/12/2020), "Negeri Panda" menjadi sekutu sekaligus rekan dagang utama negara yang menganut ideologi Juche itu.

Tetapi, perdagangan dua negara mengalami penyusutan hingga 75 persen imbas wabah Covid-19 yang melanda dunia pada Maret.

Karena takut jika para penyelundup itu membawa virus corona, pemerintahan Kim Jong Un bergerak cepat dengan menutup lokasi yang dicurigai sebagai titik penyelundupan.

Baca juga: Kim Jong Un Eksekusi 2 Orang dan Terapkan Lockdown di Pyongyang

Pyongyang juga disebut memberangkatkan unit khusus untuk mengecek petugas perbatasan, dan memastikan mereka juga tak terlibat dalam sindikat penyelundupan.

Selain itu berdasarkan intelijen Korea Selatan, pemerintah pusat Korea Utara memberlakukan lockdown dan melarang warganya memancing.

Menurut pejabat anonim "Negeri Ginseng" yang mengaku mendapat informasi intelijen, Kim menunjukkan "amarah luar biasa" untuk menangkal wabah.

Baca juga: Khawatir Air Laut Terinfeksi Virus Corona, Kim Jong Un Larang Rakyatnya Tangkap Ikan

Telik sandi di Seoul meyakini, pada Agustus lalu seorang pejabat Korut ditembak mati karena ketahuan membawa barang dari luar negeri.

Sumber lain di Korut mengatakan, metode eksekusi di depan umum adalah cara rezim Kim dalam memastikan rakyatnya tak ada yang mengeluh.

"Kapan pun mereka mengeluh soal kehidupan, maka mereka akan ditakut-takuti dengan eksekusi publik atau dikirim ke kamp politik," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Global
[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

Global
Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Global
Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com