Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Sita Ganja Senilai Rp 418 Miliar, Terbesar Sejak 1970-an

Kompas.com - 26/10/2020, 16:53 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Sumber Xinhua

SYDNEY, KOMPAS.com - Salah satu penyitaan ganja terbesar yang pernah dilakukan oleh penegak hukum Australia, membongkar operasi skala industri dari tindakan ilegal tersebut yang mengarah pada penangkapan 14 orang, demikian diungkapkan pihak berwenang pada Senin (26/10/2020).

Para petugas menyita ganja senilai lebih dari 40 juta dolar Australia (Rp 418,76 miliar) sebagai hasil dari dua penggerebekan, di beberapa properti di negara bagian New South Wales (NSW) utara pada 22 dan 23 Oktober.

Dalam penggerebekan pertama sebanyak 5.593 tanaman ganja disita bersama dengan 39 pon (17,7 kg) ganja kering. Sementara pada hari berikutnya, ada 7.760 tanaman ilegal lainnya yang disita dalam operasi terkait.

Baca juga: Info Terbaru, BNN Menduga Ada Ladang Ganja Tersembunyi di Tasikmalaya

Polisi juga menangkap 14 pria dalam penggerebekan tersebut, yang semuanya merupakan warga negara Vietnam.

Para tersangka dituntut dengan sejumlah dakwaan yakni membudidayakan tanaman terlarang dalam jumlah besar secara komersial, memasok obat-obatan terlarang, dan terlibat dalam aktivitas kriminal kelompok.

Komandan Unit Pasukan Senjata Api dan Obat-Obatan Detective Superintendent John Watson mengatakan, penyitaan itu merupakan salah satu penyitaan terbesar dalam sejarah Australia.

Baca juga: Jual Ganja Untuk Biaya Kuliah, Mahasiswa Asal Depok Ditangkap Polisi

"Dari penyitaan ganja yang dilakukan selama ini, kami belum pernah melihat penyitaan sebesar ini sejak 1970-an," ungkap Watson dikutip dari Xinhua.

"Perbedaan terbesarnya adalah bahwa pada 1975, budidaya tanaman di luar ruangan sifatnya musiman, sehingga kelompok kriminal hanya dapat panen sekali dalam setahun, sedangkan rumah budi daya ini menggunakan modifikasi cuaca sehingga memungkinkan panen tanaman baru setiap 12 pekan atau lebih."

Mereka yang ditangkap dalam penggerebekan itu sebagian besar berusia 20-an tahun, dengan yang tertua berusia 44 tahun, serta memegang campuran bridging visa dan visa pelajar.

Seluruh jaminan para tersangka ditolak dan mereka akan menjalani sidang di pengadilan pada 19 Januari 2021, sedangkan status visa mereka dirujuk ke Departemen Dalam Negeri Australia.

Baca juga: Adik Mantan Wali Kota Serang Budidaya Ganja di Polybag karena Saat Tanam di Ladang Sering Dicuri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bos Bank Terbesar Rusia Sebut Perekonomian Rusia Alami Overheating

Bos Bank Terbesar Rusia Sebut Perekonomian Rusia Alami Overheating

Global
Pemburu Harta Karun Temukan Uang Rusak Rp 1,6 Miliar di Brankas

Pemburu Harta Karun Temukan Uang Rusak Rp 1,6 Miliar di Brankas

Global
Proporsi Perempuan dan Anak-anak Palestina Yang Terbunuh Dilaporkan Menurun

Proporsi Perempuan dan Anak-anak Palestina Yang Terbunuh Dilaporkan Menurun

Global
Akibat Perang Dunia II, Buku Ini Telat 84 Tahun Dikembalikan ke Perpustakaan

Akibat Perang Dunia II, Buku Ini Telat 84 Tahun Dikembalikan ke Perpustakaan

Global
Rencana Larangan Merokok di Liverpool pada 2030 Tuai Reaksi Keras

Rencana Larangan Merokok di Liverpool pada 2030 Tuai Reaksi Keras

Global
4 Mayat, 1 Kerangka, dan 11 Ton Sampah Dibersihkan dari Gunung Everest

4 Mayat, 1 Kerangka, dan 11 Ton Sampah Dibersihkan dari Gunung Everest

Global
Korsel Waspada Korut Terbangkan Balon Isi Sampah Lagi Saat Akhir Pekan

Korsel Waspada Korut Terbangkan Balon Isi Sampah Lagi Saat Akhir Pekan

Global
Gara-gara Dapat Nilai Jelek, Anak Ini Ditinggal Ibunya di Jalan Raya

Gara-gara Dapat Nilai Jelek, Anak Ini Ditinggal Ibunya di Jalan Raya

Global
Kalah Gugatan, McDonald's Harus Ganti Nama Chicken Big Mac di Eropa

Kalah Gugatan, McDonald's Harus Ganti Nama Chicken Big Mac di Eropa

Global
Rangkuman Hari Ke-835 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Penuhi Kriteria Gabung UE | Rusia Anggap Perancis Siap Ikut Perang

Rangkuman Hari Ke-835 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Penuhi Kriteria Gabung UE | Rusia Anggap Perancis Siap Ikut Perang

Global
Anak Usia 2,5 Tahun di Australia Positif Flu Burung H5N1, Sempat Masuk ICU

Anak Usia 2,5 Tahun di Australia Positif Flu Burung H5N1, Sempat Masuk ICU

Global
Serangan Israel Tewaskan Wali Kota Nuseirat Gaza Saat Cek Pompa Air untuk Penduduk

Serangan Israel Tewaskan Wali Kota Nuseirat Gaza Saat Cek Pompa Air untuk Penduduk

Global
Muncul Laporan Benny Gantz Akan Umumkan Mundur dari Kabinet Perang Israel

Muncul Laporan Benny Gantz Akan Umumkan Mundur dari Kabinet Perang Israel

Global
PBB Masukkan Israel ke Daftar Pelaku Pelanggaran terhadap Anak-anak

PBB Masukkan Israel ke Daftar Pelaku Pelanggaran terhadap Anak-anak

Global
Lagi, Israel Serang Sekolah yang Dikelola UNRWA di Gaza

Lagi, Israel Serang Sekolah yang Dikelola UNRWA di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com