Polandia Zona Merah Covid-19, Presidennya Positif Corona

WARSAWA, KOMPAS.com - Presiden Polandia Andrzej Duda dinyatakan positif virus corona, kata seorang ajudannya pada Sabtu (24/10/2020), ketika negara itu mengalami lonjakan peningkatan kasus.

"Bapak dan ibu sekalian, sesuai rekomendasi Presiden @AndrzejDuda kemarin dites virus corona. Hasilnya ternyata positif. Presiden baik-baik saja," kata Sekretaris Negara Blazej Spychalski di kantor kepresidenan, dalam kicauannya di Twitter.

Meski tidak diketahui kapan tepatnya Duda terinfeksi, dia sempat menghadiri forum investasi di Talinn pada Senin (19/10/2020).

Baca juga: Presiden Polandia Andrzej Duda Positif Covid-19 Meski Merasa Baik-baik Saja

Di sana ia bertemu Presiden Bulgaria Rumen Radev yang kemudian dikarantina.

Polandia masuk zona merah virus corona hari ini, sehingga sebagian sekolah dasar dan restoran ditutup.

Kebijakan itu ditempuh saat negara Uni Eropa berpenduduk 38 juta orang itu mencatatkan jumlah kasus tertinggi selama 24 jam, yaitu 13.632 kasus pada Jumat (23/10/2020).

Baca juga: Presiden Polandia Positif Corona, Juara Perancis Terbuka Harus Karantina

Warga Polandia sudah diminta untuk bekerja dari jarak jauh kalau bisa, dan sebagian sekolah dasar ditutup. Hanya kelas 1-3 yang datang ke sekolah.

Sementara itu murid-murid sekolah menengah dan universitas beralih ke pembelajaran jarak jauh sejak seminggu yang lalu.

Semua lansia berusia di atas 70 tahun juga sudah diminta untuk tetap di rumah.

Baca juga: Kasus Covid-19 Semakin Meningkat, Stadion di Polandia Bakal Dijadikan RS

Restoran, kafe, dan pub hanya boleh menjual makanan yang dibawa pulang. Tempat fitness dan kolam renang juga ditutup.

Kuota pertemuan dibatasi maksimal lima orang, pesta pernikahan dilarang, dan jumlah orang di dalam toko, transportasi, serta rumah ibadah dibatasi ketat.

Stadion timnas Polandia sedang diubah menjadi rumah sakit lapangan di Warsawa, dan pemerintah sedang membangun fasilitas medis sementara di tempat lain.

Lonjakan kasus virus corona membuat fasilitas perawatan kesehatan semakin kewalahan.

Baca juga: Belarus Klaim Racun Novichok untuk Navalny Rekayasa Jerman dan Polandia