Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/07/2020, 19:38 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - Seorang pakar China mengklaim bahwa Covid-19 bermula di Eropa, bukan Wuhan, dan menyalahkan Spanyol atas mewabahnya patogen itu.

Kasus awal virus corona itu terdeteksi pertama kali di Wuhan pada akhir 2019, dengan kebanyakan melibatkan pekerja Pasar Seafood Huanan.

Dari ibu kota Provinsi Hubei itu, Covid-19 kemudian menyebar ke seluruh dunia. Menginfeksi 11 juta orang dan membunuh lebih dari 500 di antaranya.

Baca juga: Australia Minta Asal Usul Virus Corona Diselidiki, China Bekukan Impor Daging

China mendapat sorotan tajam karena dianggap menutupi wabah dengan membungkam dokter-dokter yang menyuarakan peringatan ke publik.

Kemudian Beijing memberangus jurnal penelitian yang mengungkap virus baru itu, dan terlambat memperingatkan seluruh negara.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, mereka mengirim tim ke Negeri "Panda" untuk mengungkap asal usul patogen mematikan itu.

"Mengetahui virus itu sangat, sangat penting. Kami bisa memeranginya lebih baik lagi jika tahu bagaimana dimulainya," jelas Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Wang Guangfa, penasihat kesehatan senior setempat menyatakan, WHO seharusnya juga menilik negara lain, misalnya Spanyol, dalam penyelidikan.

Dia mengutip penelitian di Barcelona, yang mendeteksi adanya Covid-19 dalam sampel air limbah yang didapatkan pada Maret 2019.

Baca juga: Trump Sesumbar Akan Beberkan Asal-usul Virus Corona

Dilansir Daily Mirror Sabtu (4/7/2020), jika temuan itu terkonfirmasi, maka lebih lama sembilan bulan dari kasus pertama di Wuhan.

Pernyataan Wang itu mendapatkan dukungan dari koleganya, ketua epidemiologi Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China, Zeng Guang.

"Tak penting negara mana yang memulai identifikasi ilmiah ini, asal melibatkan pihak lain dan dilakukan secara adil," ujar dia kepada Global Times via The Telegraph.

Tetapi pakar independen meragukan penelitian tersebut karena dianggap cacat, salah satunya adalah Profesor Francois Balloux.

"Penjelasan yang paling masuk akal adalah (sampel) itu tercampur atau tekontaminasi," jelas Direktur Institut Genetik UCL di London.

WHO, badan kesehatan di bawah PBB, rencananya akan memberangkatkan tim terdiri dari pakar epidemiologi dan kesehatan hewan ke China.

Baca juga: China Tolak Penyelidikan Internasional untuk Ungkap Asal Usul Virus Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com