Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diperkosa Saat Jalan-jalan, Gadis di Rusia Terancam Didenda karena Langgar Lockdown

Kompas.com - 13/05/2020, 15:13 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

KRASNOYARSK, KOMPAS.com - Dua gadis di Rusia yang diperkosa dan dirampok saat jalan-jalan terancam didenda. Sebab, mereka dianggap melanggar aturan lockdown.

Dua remaja berusia 17 dan 18 tahun itu diserang di kota Siberia Krasnoyarsk April lalu, ketika warga dilarang untuk keluar rumah kecuali urusan darurat.

Salah satu dari gadis itu kemudian diperkosa saat jalan-jalan tengah malam waktu setempat. Pelaku juga mengambil perhiasan dan ponsel korban.

Baca juga: Dikarantina Sendirian di Sekolah, Seorang Wanita Diperkosa 3 Orang

Keduanya kemudian melapor ke polisi, yang bergerak cepat dengan menahan 55 tahun yang kedapatan mempunyai barang remaja itu.

Dilansir Daily Mail Rabu (13/5/2020), pria yang tak disebutkan identitasnya itu diselidiki atas tuduhan kejahatan seksual, kekerasan, dan pencurian.

Namun, polisi juga menyelidiki dua remaja itu. Sebab, mereka diketahui keluar rumah tanpa alasan kuat dan melanggar aturan lockdown.

Sesuai aturan yang berlaku, jika diketahui bersalah, masing-masing bisa didenda hingga 33 poundsterling, atau sekitar Rp 602.250.

Ekaterina Rositskaya, kepala kantor pers Kementerian Dalam Negeri Krasnoyarsk membenarkan bentuk hukuman yang bisa diterapkan ke dua remaja itu.

"Setelah mengetahui mereka keluar tanpa alasan jelas, polisi membuat laporan dan mengirimkannya kepada bagian administrasi distrik.

Harian lokal Komsomolskaya Pravda menekankan, korban pemerkosaan itu bisa mendapat hukuman karena melangar aturan isolasi wilayah.

Baca juga: Gadis 16 Tahun Diperkosa Tetangga di Kandang Ayam hingga Hamil 7 Bulan

Sumber kepolisian, satu remaja menjadi korban pemerkosaan. Sementara temannya menjadi target dari aksi kekerasan seksual.

Rositskaya menerangkan, kedua gadis itu bakal segera mengetahui apa hukuman mereka, dengan pihak keluarga dilaporkan menentangnya.

Insiden itu dalam pemberitaan media lokal disebut terjadi pada 20 April. Meski begitu, kasus tersebut baru diungkap ke publik sekarang.

Keduanya disebut merupakan teman karib. Namun mereka seharusnya tidak bertemu berdasarkan aturan lockdown yang diterapkan pemerintah Rusia.

Berdasarkan aturan itu, warga dilarang keluar rumah kecuali untuk mendapat pertolongan medis, atau mengajak anjningnya jalan-jalan.

Baca juga: Fakta Gadis 16 Tahun Diperkosa Tetangga di Kandang Ayam hingga Hamil 7 Bulan, Ternyata Masih Saudaranya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com