Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[Biografi Tokoh Dunia] Donald Trump, dari Pebisnis sampai Jadi Presiden Amerika Serikat

Kompas.com - 06/04/2020, 21:24 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

KOMPAS.com - Donald Trump lahir dengan nama lengkap Donald John Trump. Dia lahir pada 14 Juni 1946 di New York, Amerika Serikat. Dia merupakan presiden Amerika Serikat ke-45 sejak 2017 sampai sekarang.

Trump, sebagaimana dia dikenal adalah seorang pengembang dan pengusaha real estate yang memiliki, mengelola, dan melisensikan namanya ke beberapa hotel, kasino, lapangan golf, resor, dan properti perumahan di kawasan Kota New York dan di seluruh dunia.

Sejak 1980-an, Trump juga merambahkan namanya ke sejumlah usaha ritel, termasuk lini pakaian, cologne, makanan, dan furnitur bermerek, termasuk ke Universitas Trump, yang menawarkan seminar dalam pendidikan real estate dari 2005 hingga 2010.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] André-Marie Ampère Sang Penemu Arus Listrik

Di awal abad ke-21 organisasi konglomerat pribadinya, Trump Organization, terdiri dari sekitar 500 perusahaan yang terlibat dalam berbagai bisnis, termasuk hotel dan resor, properti perumahan, barang dagangan, dan hiburan serta televisi.

Pada 2019, Trump menjadi presiden ketiga dalam sejarah AS (setelah Andrew Johnson pada 1868 dan Bill Clinton pada 1998) yang tadinya akan dimakzulkan oleh DPR AS.

Dia juga presiden pertama yang dimakzulkan selama masa jabatan pertamanya, karena Trump dituduh menyalahgunakan kekuasaan dan menghalangi penyelidikan kongres.

Penyalahgunaan ini terkait dengan permintaan Trump terhadap pemerintah Ukraina untuk menyelidiki calon pesaingnya Joe Biden dalam Pilpres AS pada 2020

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Bob Dylan Musisi Pencipta Genre Baru

Awal kehidupan dan pendidikan

Trump adalah anak keempat dari lima bersaudara. Donald Trump bersekolah di Akademi Militer New York (1959–1964) sebuah sekolah asrama swasta.

Kemudian dia berkuliah di Universitas Fordham di Bronx, New York (1964–1966); dilanjutkan pada Wharton School of Finance and Commerce (1966-1068), dan University of Pennsylvania, tempat dia lulus dengan gelar sarjana ekonomi.

Pada 1968, selama Perang Vietnam, dia mendapatkan diagnosis taji tulang, yang membuatnya memenuhi syarat untuk pembebasan medis dari wajib militer (dia sebelumnya menerima empat rancangan penundaan untuk pendidikan).

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Yohanes Paulus II, Paus non-Italia Pertama yang Pemaaf

Bisnis keluarga Trump

Setelah lulus, Trump mulai bekerja untuk bisnis ayahnya, membantu mengelola kepemilikannya atas perumahan sewaan yang dikelola antara 10.000 sampai 22.000 unit.

Pada 1974 dia menjadi presiden pada konglomerasi korporasi dan kemitraan yang dimiliki keluarga Trump, yang kemudian dia beri nama Trump Organization.

Selama 1960-an dan awal 1970-an, pengembangan pembangunan perumahan yang dimiliki Trump di New York City, Cincinnati, Ohio, dan Norfolk, Virginia, merupakan target dari beberapa kasus diskriminasi rasial terhadap orang Afro-Amerika dan kelompok minoritas lainnya.

Pada 1973 Fred (adiknya) dan Donald Trump, bersama dengan perusahaan mereka, digugat oleh Departemen Kehakiman AS (DOJ) karena diduga melanggar Undang Undang Perumahan yang Adil (1968) dalam pengoperasian 39 gedung apartemen di New York City.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Sundar Pichai, CEO Google, Orang di Balik Chrome dan Android

Pihak Trump awalnya memperjuangkan keadilan pada Departemen Kehakiman dengan 100 juta dollar AS atau setara dengan Rp 1,6 triliun karena menuduh (hal itu) dapat membahayakan reputasi mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskorsing... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskorsing... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com