Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Mahasiswa Indonesia Raih Emas di Kompetisi Internasional IPITEX 2024

Kompas.com - 16/02/2024, 17:18 WIB
Sania Mashabi,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tim mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) berhasil memenangkan kompetisi International Intellectual Property, Invention, Innovation and Technology Exposition (IPITEX) 2024.

Pada kompetisi tersebut, tim mahasiswa yang terdiri dari Anasah Zulfah, Ririn Nur Mahmudah, dan Atsir Alma Dinisa dari Fakultas Keperawatan (FKP).

Kemudian Revita Novianti Putri dan Marcella Aurelia Yatijan dari Fakultas Sains dan Teknologi (FST), serta Jazilul Qutbi dan Diaz Samsun Alif dari Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) berhasil meraih medali emas.

Baca juga: Rektor Unair Sebut Kriteria Prestasi untuk Tingkatkan Peluang Lolos SNBP 2024

IPITEX yang diselenggarakan oleh Indonesia Invention and Innovation Promotion Association (INNOPA) dan National Research and Council of Thailand (NRCT) di Bangkok, Thailand mulai 2-6 Februari 2024.

Ketua tim yakni Anasah Zulfah mengatakan, peserta kompetisi tersebut terdiri dari sivitas akademika mulai dari tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) hingga mahasiswa dari berbagai negara di ASEAN.

Kompetisi tersebut mengusung 8 tema inovasi yakni kesehatan, industri, agrikultur, energi dan lingkungan, konstruksi dan bangunan, pendidikan, teknologi informasi, dan manufaktur.

"IPITEX juga turut mengundang kelompok sasaran dalam pengembangan sains dan teknologi seperti para pengusaha, investor, produsen, distributor, dan sektor korporat," ujar Anasah dikutip dari laman resmi Unair, Jumat (16/2/2024).

Baca juga: Rektor: Jadi Mahasiswa Unair Tak Perlu Khawatir Soal Biaya Kuliah

Anasah mengatakan, dalam kompetisi itu, ia dan tim membawa inovasi berupa jam tangan pintar atau smartwatch pendeteksi diabetes bernama Smartose.

Inovasi tersebut merupakan gagasan PKM-KC yang sukses mendapatkan juara presentasi favorit pada gelaran Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) tahun 2023.

Smartose merupakan smartwatch yang dapat mendeteksi diabetes (glukosa darah, HbA1C dan Keton) secara non invasif menggunakan sensor photoplethysmograph (PPG) dan elektrokimia berbasis deep learning.

Model deep learning yang digunakan adalah Artificial Neural Network (ANN) dan hasil pengujian yang memperoleh nilai akurasi mencapai 90 persen.

Selain itu, Smartose juga terintegrasi dengan mobile aplikasi sehingga memudahkan pengguna memantau hasil pengecekan secara berkala.

Baca juga: Biaya Kuliah Kedokteran di 5 Kampus Swasta Indonesia Akreditasi A

"Kami tidak ingin berhenti sampai di sana karena inovasi kami masih bentuk prototipe dan membutuhkan pengembangan lebih lanjut," ujarnya.

"Jadi, kami mengikutsertakan Smartose ke event IPITEX ini dengan harapan mendapatkan investor yang dapat memberikan bantuan finansial untuk perbaikan dan komersialisasi produk," lanjut dia.

Anasah mengatakan, mengikuti kompetisi nasional atau internasional bukan hal yang mudah ada memiliki tantangan tersendiri.

Mulai dari anggota yang belum saling mengenal, proses bonding tim, sampai perbedaan pendapat. Namun, berkat kerja sama dan koordinasi yang baik, mereka dapat menyelesaikan segala tantangan dan mendapatkan hasil yang memuaskan.

"Berkat event ini, kami juga bisa mendapat banyak jejaring dari berbagai universitas dari dalam maupun luar negeri. Kami bisa belajar dari inovasi-inovasi keren yang mereka gagas. Itu merupakan pengalaman yang luar biasa," ucap Anasah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com