Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Mulai Besok Bisa Isi PDSS SNBP 2024, Jangka Waktunya 1 Bulan

Kompas.com - 08/01/2024, 19:31 WIB
Sania Mashabi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Proses pengisian data Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) untuk mendaftar ikut Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2024 akan dimulai pada Selasa (9/1/2024) pukul 15.00 WIB.

Menurut Ketua Pelaksana SNPMB Prof Tjitjik Srie Tjahjandarie, proses pengisian PDSS akan berlangsung selama satu bulan hingga 9 Februari 2024.

Baca juga: Jika Ikut SNBP 2024? Pahami Cara Registrasi Akun SNPMB Seperti Ini

"Besok (9 Januari) sudah mulai bisa mengisi (PDSS)," kata Prof. Tjitjik di akun YouTube SNPMB BPPP, Senin (8/1/2023).

Prof. Tjitjik berharap sekolah yang sudah mendaftar SNPMB bisa segera menyiapkan data rapor siswa eligible untuk dimasukkan ke PDSS.

Sehingga, sekolah semakin memiliki banyak waktu untuk memasukan semua data siswa eligible ke PDSS.

"Saya harap bapak dan ibu (guru) sudah menyiapkan data-data rapor siswanya yang eligible untuk mengikuti SNBP," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Tim Penanggung Jawan SNPMB, Prof. Ganefri mengingatkan agar proses pemeringkatan siswa eligible SNBP dilakukan secara objektif oleh sekolah.

Objektif yang dimaksud Prof Ganefri adalah hanya siswa eligible yang diperkenankan untuk mengikuti SNBP dan bukan karena koneksi.

Baca juga: 10 Jurusan UB Paling Diminati di SNBP 2023, Referensi Daftar 2024

"Jangan sampai hak anak-anak kita yang seharusnya dia masuk ke dalam (kuota) 40, 25 atau 50 persen terlewat, saya kira ini harus diperhatikan supaya ada objektivitasnya," kata Prof Ganefri.

Prof Ganefri juga meminta pihak sekolah segera mengisi dan memfinalisasi PDSS siswa yang sudah jelas-jelas masuk dalam daftar siswa eligible.

Menunda-nunda pengisian PDSS, sambung Prof. Ganefri, akan berpotensi merugikan sekolah dan peserta didik yang ingin mengikuti SNBP.

Baca juga: Ini Cara Registrasi Akun SNPMB bila Ingin Ikut SNBT 2024

"Seandainya anak-anak kita gagal di SNBP itu adalah kegagalan dari sekolah" tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com