Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alumnus Kedokteran UGM Bagikan Pengalaman Mengabdi di Daerah 3T

Kompas.com - 12/10/2023, 15:20 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber UGM

KOMPAS.com - Menjadi dokter yang mengabdi di perkotaan tentu jadi hal yang biasa. Tapi jika bertugas di daerah 3T atau terdepan, terluar, dan tertinggal tentu lain ceritanya.

Seperti dialami oleh alumnus Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM, dr. Trisasi Lestari, M.Med.Sc.

Pada acara pelantikan Dokter Periode I Tahun Akademik 2023/2024, Selasa (10/10/2023) di Ghra Sabha Pramana UGM, ia hadir sebagai alumni untuk membagikan ceritanya.

Dokter Sasi memberikan paparan mengenai Peluang dan Tantangan Pelayanan Kesehatan di Daerah 3T.

Baca juga: 106 Mahasiswa PGSD USD Ikut Asistensi Mengajar di Daerah 3T dan Magang

Beberapa daerah 3T tentu memiliki jumlah dokter yang masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan provinsi yang ada di Pulau Jawa.

Ini menunjukkan bahwa mengabdikan diri di daerah 3T berpeluang besar karena saingan tidak sebanyak yang ada di Pulau Jawa. Selain itu, pendapatan yang bisa didapatkan di daerah 3T justru lebih besar.

"Dokter baru tidak perlu khawatir dengan update informasi dan teknologi karena di daerah 3T pun internet sudah bisa kita nikmati," ujar dr. Sasi, dilansir dari laman FKKMK UGM.

Meski demikian, tantangan pelayanan kesehatan di daerah 3T juga tidak mudah. Banyak beban terkait sarana prasarana dan kepatuhan pengobatan pasien.

Menurut dia, perawat di Timika memiliki kreativitas tinggi untuk menangani hal tersebut.

"Untuk kepatuhan pengobatan pada pasien Tuberkulosis anak, para perawat menggunakan puzzle yang bisa dilengkapi jika mereka rajin minum obat," imbuh dia.

Tapi tidak hanya perawat saja, para dokter juga memiliki semangat yang tinggi untuk mengabdi.

"Dokter-dokter kami memiliki ketelatenan tinggi. Jika ada pasien yang tidak datang ke Puskesmas, kami akan melakukan kunjungan untuk mengetahui alasannya," kata dr. Sasi.

Dari pengalaman pelayanan kesehatan di Timika, dr. Sasi berharap akan banyak dokter muda yang memiliki minat mengabdi di daerah 3T.

Sebab, jika menjadi dokter dan mengabdi di daerah 3T, terdapat banyak pengalaman yang tidak bisa didapatkan dari kota besar.

"Kita tidak bisa mengatakan kualitas hidup di daerah 3T lebih rendah karena justru di sana polusi itu tidak ada," pungkas dr. Sasi.

Baca juga: Action Figure Puntadewa dari Limbah Korek Api Gas, Inovasi Mahasiswa UGM

Adapun pelantikan dokter tersebut diikuti sebanyak 42 dokter baru yang terdiri dari 19 dokter laki-laki dan 23 dokter perempuan dengan rata-rata IPK 3,65.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com