Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa JIS Kembangkan Software Kapal Nelayan Tenaga Angin dan Surya

Kompas.com - 24/08/2023, 13:34 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Siswa Jakarta Intercultural School (JIS) Jefferson Sunjoto mengembangkan perangkat lunak (software) yang memadukan tenaga angin dan tenaga surya (solar system) untuk menggerakkan perahu berlayar tanpa menggunakan bahan bakar solar.

Jika dikembangkan lebih lanjut, teknologi tersebut tidak hanya mengurangi pencemaran udara (polusi), tetapi juga menyejahterakan para nelayan. Karena bisa melaut tanpa tergantung pada ketersediaan bahan bakar solar yang harganya terus naik.

"Teknologinya memang mahal di awal, tetapi banyak penghematan di akhir karena perahu bisa bergerak tanpa bahan bakar solar. Keuntungan lain, tak ada polusi," kata Jeff usai presentasi hasil penelitiannya dalam acara Jakarta Scholar Symposium (JSS) yang digelar di Soehana Hall, Energy Building Jakarta, Rabu (23/8/23).

Sekadar informasi, JSS adalah organisasi non profit independen yang dibentuk untuk memberi kesempatan kepada generasi muda Indonesia untuk meningkatkan kesadaran atas masalah-masalah yang paling signifikan di dunia saat ini.

Jefferson merupakan salah satu siswa dari 10 siswa yang berpartisipasi dalam JSS Volume II tahun ini yang bertema "Computing for the Future". Kesepuluh siswa tersebut berasal dari sekolah Internasional Jakarta Intercultural School (JIS) dan British School Jakarta (BSJ).

Dalam kesempatan itu, peserta JJS memaparkan masing-masing gagasannya, bagaimana teknologi komputer dapat mengatasi masalah yang terjadi dalam di masyarakat. Gagasan tersebut bisa dikembangkan lebih lanjut untuk kemaslahatan bersama.

Kapal bertenaga angin dan surya

Siswa kelas XII itu menuturkan, ide penelitian berawal dari sebuah artikel tentang kapal kargo yang bergerak dengan tenaga angin. Disebutkan kalau teknologi itu akan menjadi trend di masa depan.

"Lalu saya terpikir untuk membuat teknologi yang tidak saja menggunakan tenaga angin, tetapi juga memanfaatkan sinar matahari melalui solar system sebagai 'back up' jika laut tiba-tiba hujan sehingga tidak ada angin," ujarnya.

Baca juga: Signify Hidupkan Aek Natolu dengan Lampu Tenaga Surya Ramah Lingkungan

Seluruh perangkat yang dibuat Jeff tidak digunakan secara manual untuk menggerakkannya, tetapi memanfaatkan teknologi komputer. Setiap data dimasukkan ke komputer, sehingga perahu bisa bergerak secara otomatis.

Ia membandingkan keuntungan jika menggunakan energi angin dibanding energi solar. Pertama, nol polusi karena tidak pakai bahan bakar solar. Kedua, hemat biaya karena tidak perlu beli solar.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com