Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anam, Anak Seorang Juru Parkir, Jadi Lulusan Doktor Tercepat di Ceko

Kompas.com - 18/08/2023, 11:34 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Bisa mengenyam di pendidikan tinggi itu menjadi hal yang patut disyukuri, apalagi dari keluarga yang berkecukupan.

Seperti halnya dialami oleh Choirul Anam, dia bisa kuliah di luar negeri. Bahkan tak tanggung-tanggung, anak seorang juru parkir ini kuliah S3 di luar negeri.

Tidak hanya itu, Anam bahkan dapat menyelesaikan studi PhD di bidang public policy dalam rentang waktu 3 tahun 4 bulan saja di Charles University, Praha, Ceko, pada Februari 2023.

Kini, Anam juga memperoleh tawaran kolaborasi riset dari Arizona State University, USA dan St. Andrews University, Scotlandia dari Supervisornya untuk memperdalam risetnya di bidang desentralisasi fiskal dan kemiskinan.

Baca juga: 5 Cara Mendapatkan Beasiswa Kuliah di Luar Negeri

Tawaran dari dua kampus yang memiliki reputasi terbaik di dunia di bidang riset ini tentu juga jadi kebanggaan bagi dia.

Adapun risetnya tentang Dana Desa di Eropa mendorongnya menjadi salah satu peneliti Dana Desa terbaik yang dimiliki Indonesia.

Disertasi yang berhasil membawanya mendapat gelar PhD di kampus tertua di Eropa Tengah ini, mendapat pujian banyak Professor di Eropa.

Prof. Frantisek Ochrana sebagai senior Professor di Faculty of Social Science mengatakan bahwa Anam merupakan salah satu mahasiswa terbaiknya yang menyelesaikan berbagai tantangan dalam studi PhD-nya.

Sedang supervisornya, Prof. Michal Placek bahkan memberi pujian yang tinggi karena dedikasi Anam dalam meneliti dan memberikan kontribusi untuk Indonesia sangat besar.

Baca juga: Hamzah Resmi Pimpin PPI Dunia, Dorong Mahasiswa di Luar Negeri Unggul Berdaya Saing

Bahkan kelulusannya dalam waktu sangat cepat mendapat pujian dari Prof. Arnold Vesely sebagai suatu yang "extremely unusual" mengingat tidak mudah dapat lulus dengan sangat cepat dikampus yang kompetitif di Eropa.

Apalagi jika dilihat dari latar belakangnya, Anam bukanlah lahir dari keluarga kaya raya. Bahkan Ayahnya pernah menjadi juru parkir di parkiran Universitas Jayabaya Jakarta tahun 1986-1987 dan di Bekasi tahun 1987-1990.

Selama 5 tahun menjadi juru parkir, Alm. Moch Sahlun ayahnya kala itu hanya mampu menempati rumah kontrakan dengan ukuran 2x3 meter bersama Anam kecil dan keluarganya. Dikala itu, listrik hanya hidup jam 6 malam dan akan mati jam 5 pagi.

"Hal yang paling saya ingat adalah kalau ingin mendengarkan radio harus bangun jam 4 pagi karena jm 5 listrik sudah mati. Kami juga tinggal di kontrakan ber-lima bersama paman dan bibi," kata Anam dalam keterangan tertulisnya, Kamis (17/8/2023).

Namun meski dia waktu kecil hidup di dalam kesulitan, tetapi tidak mematahkan semangat juangnya untuk berkuliah tinggi.

Bahkan Anam dapat menyelesiakan studi S1 Akuntansi dan Studi S2 MPKP Fak Ekonomi Universitas Indonesia (UI).

Prestasi yang diraihnya ini tentu tidak didapat dengan mudah karena melalui berbagai usaha dan kerja keras yang luar biasa.

Tak heran jika Anam juga pernah menjabat sebagai Koordinator Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia 2020-2021.

Baca juga: Jaga Keseimbangan Ekosistem, PPI Dunia dan PT VDNI Tanam 1.000 Pohon

"Kuncinya adalah pantang menyerah dan yakin bahwa setiap usaha baik dan maksimal akan mendapat hasil yang baik dan maksimal pula," kata Anam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com