Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Solusi Digital dari Indibiz Education untuk Prospek Karier Lulusan SMK, Begini Caranya

Kompas.com - 11/07/2023, 19:40 WIB
Aningtias Jatmika,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) kerap dipandang sebelah mata bagi dunia usaha dan industri. Hal itu tecermin dari jumlah pengangguran lulusan SMK yang tinggi.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, terdapat 7,99 juta atau 5,83 persen kelompok usia produktif di Indonesia yang menganggur pada Februari 2023. Dari jumlah ini, pengangguran terbanyak merupakan lulusan SMK, yakni 9,6 persen.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat (Jabar) Rachmat Taufik Garsadi menilai, ada berbagai faktor para lulusan SMK sulit mendapat pekerjaan. Salah satunya adalah persaingan dalam dunia kerja.

“Sebagai contoh, di Provinsi Jabar. Provinsi ini menjadi daerah tujuan (pekerja) dari semua provinsi karena punya berbagai kelebihan, terutama upah tinggi dan fasilitas pendukung lengkap. Penduduk setempat pun, termasuk lulusan SMK, akhirnya kalah bersaing dengan pendatang," ujar Rachmat seperti diwartakan Kompas.com, Kamis (10/11/2022).

Dia melanjutkan, lulusan SMK memang diproyeksikan untuk siap bekerja. Namun, hal ini menjadi tantangan tersendiri ketika lulusan SMK bersaing dengan lulusan SMA yang melanjutkan kuliah terlebih dulu.

Aset bagi dunia usaha dan industri

SMK sendiri merupakan institusi pendidikan yang menyediakan teknisi madya terbesar dengan keahlian bervariasi. Saat ini, SMK memiliki sembilan bidang keahlian dengan 49 program keahlian dan 146 kompetensi.

Sembilan bidang itu adalah Pariwisata, Kemaritiman, Agribisnis dan Agroteknologi, Seni dan Ekonomi Kreatif, Kesehatan dan Pekerjaan Sosial, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Energi dan Pertambangan, Teknologi Konstruksi dan Properti, serta Teknologi dan Rekayasa.

Baca juga: Di Mata DUDI: Lulusan SMK Kini Lebih Kompeten, Terampil dan Loyal

Pada jenjang pendidikan menengah, pendidikan jalur SMK dapat menghasilkan tamatan berkarakter, mengembangkan keunggulan lokal, dan mumpuni untuk bersaing di pasar global.

Umumnya, SMK juga mempunyai partner dari kalangan industri guna menjaga kualitas lulusan agar sesuai kebutuhan industri.

Berkaca dari hal tersebut, lulusan SMK sebenarnya merupakan aset penting bagi dunia usaha dan industri, terlebih di era industri 4.0 yang mengedepankan teknologi digital dan internet untuk segalanya atau internet of things (IoT).

Ilustrasi IoTchombosan Ilustrasi IoT

Seperti diketahui, dunia usaha dan industri menghadapi tantangan terkait ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten, terampil, dan memiliki komitmen tinggi terhadap perusahaan.

Lulusan SMK dinilai mampu menjawab tantangan tersebut. Pasalnya, sejak di bangku sekolah, budaya kerja atau industri mulai dibentuk. Hasilnya, lulusan SMK telah sesuai dengan kriteria dan kompetensi yang dibutuhkan industri.

Fasilitas sesuai kebutuhan industri

Pemerintah sendiri terus mendorong SMK agar dapat menghasilkan lulusan yang siap menghadapi era industri 4.0.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, siswa SMK perlu mendapatkan pembiasaan sejak sekolah supaya lebih siap menghadapi dunia kerja.

“Salah satunya dengan menghadirkan suasana kerja, termasuk peralatan atau fasilitas berteknologi digital, sesuai perkembangan dunia industri,” ujar Muhadjir.

Hal itu pula yang dilakukan Telkom Indonesia lewat layanan Indibiz Education melalui platform KiDi IoT. Sebagai informasi, KiDi IoT merupakan laboratorium IoT yang mengintegrasikan sekolah dengan teknologi IoT sekaligus menyeimbangkan pembelajaran materi dan praktik pada siswa SMK.

Baca juga: Fokus pada Segmen B2B, Telkom Resmi Integrasikan IndiHome ke Telkomsel

KiDi IoT sendiri merupakan bagian dari ekosistem solusi digital Indibiz dirancang untuk dapat menjadi sarana belajar siswa SMK untuk mengenal penggunaan IoT.

“Layanan KiDi IoT membantu SMK dengan menghadirkan alat praktikum berbasis IoT. Saat ini, terdapat dua jenis alat, yakni smart parking system dan smart house system,” ujar Off 1 Marketing Program IndiBiz Telkom Fressilya Caroline saat ditemui Kompas.com di booth Indibiz Experience pada gelaran Digiland 2023 di Istora Senayan, Minggu (9/7/2023).

Menurutnya, kedua alat berbasis IoT tersebut mulai banyak diimplementasikan di industri. Ke depan, lulusan SMK dapat mengoperasikan, bahkan menciptakan alat serupa guna memenuhi kebutuhan industri 4.0.

KiDi IoT dari Telkom Indonesia membantu SMK dengan menghadirkan alat praktikum berbasis IoT. KOMPAS.com/Aningtias Jatmika KiDi IoT dari Telkom Indonesia membantu SMK dengan menghadirkan alat praktikum berbasis IoT.

Pada kesempatan itu, tim Indibiz juga mengajak awak media untuk mencoba langsung alat praktikum yang menggunakan sensor industrial grade itu. Kedua alat ini juga didukung oleh Antares IoT Platform yang aman, andal, dan mudah digunakan.

Lewat layanan KiDi IoT, sekolah akan mendapatkan modul praktikum IoT yang disusun secara komprehensif. Tak hanya alat peraga, sekolah juga akan mendapatkan pendampingan untuk membuat aplikasi yang mengoperasikan alat tersebut lewat smartphone.

“Kami akan memberikan pelatihan kepada tenaga pendidik untuk merancang dan mengoperasikan alat tersebut. Pelatihan ini dilakukan oleh trainer bersertifikat. Nantinya, tenaga pendidik dapat mengajarkan pengoperasian perangkat IoT secara langsung kepada siswa,” jelas Caroline.

Selain alat praktikum dan pendampingan bagi tenaga pendidik, lanjut dia, layanan KiDI IoT juga mencakup program magang online bersama Antares guna melatih siswa untuk berinovasi membuat solusi IoT.

Bagian dari Indibiz Education

KiDi IoT merupakan salah satu layanan digital yang dihadirkan Indibiz Education dari Telkom Indonesia. Layanan lain yang juga dihadirkan Indibiz Education adalah DigiLearn, yakni platform yang menyajikan solusi pembelajaran lengkap dan terorganisasi yang memudahkan pelaku usaha mengembangkan SDM-nya.

“Kami juga memiliki platform Pijar, yakni platform pendidikan digital terintegrasi yang membantu sekolah, guru, siswa, serta orangtua siswa dalam memantau proses belajar-mengajar secara efektif dan efisien menggunakan teknologi komputasi terdepan,” papar Caroline.

Kunjungan awak media ke booth Indibiz Telkom pada gelaran Digiland 2023 di Istora Senayan, Minggu (9/7/2023). KOMPAS.com/Aningtias Jatmika Kunjungan awak media ke booth Indibiz Telkom pada gelaran Digiland 2023 di Istora Senayan, Minggu (9/7/2023).

Lewat Pijar, lanjut dia, dinas pendidikan setempat juga dapat memonitor perkembangan belajar-mengajar dan data laporan sekolah secara real-time, mulai dari data guru, siswa, nilai rata-rata siswa, hingga perbandingan jumlah siswa dengan guru.

“Pijar dapat memberikan gambaran tentang keadaan sekolah dan tenaga pendidik di daerah masing-masing. Saat ini, terdapat lebih dari 8.000 sekolah di Indonesia yang menggunakan Pijar,” ujarnya lagi.

Baca juga: Telkom Dorong Pemberdayaan UMKM melalui Program Kewirausahaannya

Sebagai informasi, Indibiz sendiri merupakan ekosistem solusi digital dunia usaha Indonesia dari Telkom yang hadir pada empat sektor industri.

Pertama, Indibiz Education yang mendukung akselerasi digitalisasi dunia pendidikan. Kedua, Indibiz Hotel yang menghadirkan berbagai solusi dan layanan digital terintegrasi untuk memudahkan pelaku usaha perhotelan berkomunikasi dengan pelanggan sekaligus mengoptimalkan penggunaan data.

Ketiga, Indibiz Finance yang memudahkan proses financing pelaku usaha sekaligus menghadirkan solusi monitoring jaringan terpadu. Keempat, Indibiz Ruko yang menghadirkan solusi platform dan layanan digital demi kemajuan usaha kecil dan menengah (UKM).

“Kehadiran Indibiz diharapkan dapat menghadirkan banyak layanan dan solusi digital untuk mewujudkan harapan cerah bagi perekonomian dunia usaha Indonesia, termasuk dalam mempersiapkan sektor pendidikan, khususnya lulusan SMK, menghadapi era industri 4.0,” jelas OVP Enterprise Regional Management (ERM) Telkom Indonesia E Kurniawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com