Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minat Generasi Muda Indonesia di Bidang Sains Teknologi Dinilai Masih Rendah

Kompas.com - 28/06/2023, 17:29 WIB
Valencia Putri,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di tengah perubahan iklim, populasi, krisis pangan, dan masalah kesehatan global, inovasi berbasis sains dan teknologi dinilai mampu menjadi kunci menciptakan solusi yang inovatif dan berkelanjutan di berbagai bidang.

Namun, saat ini minat generasi muda Indonesia terhadap sains dan teknologi didapati masih tergolong rendah.

Survei PISA (Program for International Student Assessment) oleh OECD tahun 2016 menemukan, minat berkarir anak-anak Indonesia di bidang sains hanya 1:7, dibandingkan negara OECD lainnya dengan 1:4.

 Baca juga: Rendah di PISA 2018, Nadiem Makarim Siapkan 5 Strategi Ini

Hal ini juga terefleksi dari data BAPPENAS 2021 yang menunjukkan bahwa minat mahasiswa terhadap program studi sains dan teknologi untuk program S1/D4 hanya sebesar 32,1 persen dibandingkan bidang sosial dan humaniora yang mencapai 67,9 persen.

Padahal, dengan lebih dari 270 juta penduduk dan hampir 70 persen diantaranya usia produktif, Indonesia memiliki potensi sumber daya manusia yang luar biasa besar. Sehingga, amat disayangkan jika potensi itu tidak dimaksimalkan untuk perkembangan sains dan teknologi di Indonesia.

Dokter di bidang obstetri dan ginekolog, Darrell Fernando mengatakan, fenomena ini tidak diartikan bahwa semua anak harus jadi peneliti, melainkan bagaimana keingintahuan anak difasilitasi oleh orangtua.

Baca juga: 278 Siswa Indonesia Ikut Seleksi Olimpiade Sains Internasional 2023

"Terkadang ada anak bertanya tapi orangtua menyuruh diam atau bertanya tapi mendapatkan jawaban dari sumber yang salah. Tapi ketika keingintahuan anak difasilitasi oleh orangtua sehingga ketika dewasa dia bisa mencari solusi untuk masalah-masalah dan tidak hanya dipendam saja atau bingung mencari solusi untuk permasalahannya," ungkap Darrell dalam acara Press Conference: Hari Keluarga Nasional 2023 yang dilaksanakan di AYANA Midplaza, Jakarta Pusat, Selasa (27/6/23).

Ia mengatakan ada urgensi menanamkan semangat dan kecintaan terhadap sains dan teknologi sejak dini dan dimulai dari keluarga.

Dengan semangat #JadiLebihBaik melalui sains dan teknologi, Bayer Indonesia mengajak masyarakat, khususnya para orangtua untuk dapat terus mendorong dan mendukung minat anak pada sains dan teknologi, untuk membangun masa depan yang lebih baik.

Kukuh Ambar Waluyo selaku Bayer Head of Field Solution South East Asia & Pakistan menjelaskan, sains dan teknologi bahkan memiliki peran tersendiri dalam bidang pertanian di Indonesia.

“Saat ini penelitian dan teknologi di bidang pertanian sudah sangat maju dengan penggunaan teknologi digital, bioteknologi, hingga penggunaan artificial intelligence. Hal ini diharapkan dapat memicu minat generasi muda Indonesia untuk terjun dan berkontribusi dalam pengembangan inovasi di bidang pertanian," jelas Kukuh.

Baca juga: 4 Kampus Terbaik di Timur Tengah dan Pilihan Beasiswa S1, S2, dan S3

Ditambahkan oleh Kukuh, saat ini Bayer telah mengembangkan sejumlah inovasi baru di bidang pertanian, seperti pengembangan benih unggul hibrida dan bioteknologi, teknologi pengendalian hama dan penyakit yang lebih efisien dan terjangkau, hingga solusi pertanian yang berkelanjutan salah satunya penggunaan drone pertanian yang semuanya berbasis dari penelitian sains dan pemanfaatan teknologi.

Pemanfaatan sains dan teknologi nyatanya juga menjadi keniscayaan di bidang yang tak kalah penting yaitu kesehatan.

Darrell menambahkan, dirinya amat menyadari bahwa inovasi berbasis sains dan teknologi memiliki dampak positif yang besar terhadap kesehatan masyarakat, terutama dalam perawatan kesehatan perempuan dan mempromosikan kesehatan keluarga.

"Misalnya, dulu pil kontrasepsi hanya bermanfaat untuk mencegah kehamilan dan membuat perempuan merasa kurang nyaman ketika menggunakannya. Seiring perkembangan sains dan teknologi, diciptakanlah pil kontrasepsi yang membuat perempuan nyaman bahkan memberikan manfaat tambahan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidupnya disesuaikan dengan kebutuhan perempuan masa kini. Artinya, dengan terus mengembangkan sains dan teknologi, bukan hanya lebih banyak permasalahan kesehatan yang akan terjawab, kualitas kesehatan masyarakat secara luas pun dapat terus ditingkatkan, karena tujuan utamanya adalah untuk pelayanan dan kesehatan pasien (patient safety and patient centered care)," ungkap Darrell.

Melalui semangat #JadiLebihBaik melalui sains dan teknologi, diharapkan semakin banyak masyarakat Indonesia yang merasa terinspirasi dan bersemangat untuk terlibat dalam pengembangan solusi inovatif yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com