Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SMA NTT Masuk Sekolah Jam 5 Pagi, P2G: Sangat Tidak Ramah Anak

Kompas.com - 28/02/2023, 16:33 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kebijakan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mewajibkan siswa SMA/SMK masuk sekolah pukul 05.00 WITA direspons Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G).

P2G menilai kebijakan Pemprov NTT masuk sekolah pukul 5 pagi sangat tidak ramah anak dan rawan kriminalitas. 

Koordinator Nasional P2G, Satriwan Salim mengatakan kebijakan ini terkesan tergesa-gesa dan tidak melalui kajian akademis terlebih dulu.

Meski alasan Pemprov NTT memberlakukan jam masuk lebih awal, untuk membentuk etos kerja, disiplin siswa, dan mengatasi rombongan belajar (rombel).

Seharusnya, kebijakan ini sudah melalui kajian secara filosofis, sosiologis, dan pedagogis.

"Termasuk geografis, mengingat banyak sekolah di NTT yang jarak antara rumah siswa/guru dengan sekolah sangat jauh bahkan ada yang lebih 5 km. Dan berjalan kaki menuju sekolah," kata Satriwan Salim.

Baca juga: Ini Alasan Siswa SMA/SMK di NTT Wajib Masuk Sekolah Jam 5 Pagi

"Kebijakan tersebut sangat tidak ramah anak, orangtua, dan guru. Kalau masuk pukul 5 pagi, pasti bangunnya pukul 04.00, bahkan bisa saja pukul 03.00 pagi jika jarak antara sekolah, rumah jauh, bahkan masih banyak siswa yang berjalan kaki menuju sekolah yang jauh. Dan tak mungkin guru-guru datang pukul 5 melainkan lebih pagi lagi," kata dia.

Belum lagi bagi wilayah yang minim sarana transportasi umum atau akses jalan yang sulit diakses termasuk minim penerangan lampu jalan.

"Artinya, pemprov tidak mempertimbangkan kebijakan tersebut dengan landasan kajian secara geografis dan transportasi publik," lanjutnya.

Rawan kriminalitas

Dalam laporan jaringan P2G NTT, kondisi pagi pukul 05.00 WITA di daerah sana justru masih sepi aktivitas masyarakat dan suasana masih gelap.

Tentu sangat berpotensi terjadinya tindak kriminalitas atau faktor keamanan.

Kemudian, kebijakan ini berpotensi meningkatkan biaya hidup orangtua siswa.

Sebab bagi yang rumahnya jauh dari sekolah ditambah belum ada kendaraan umum beroperasi jam tersebut, mereka akan terpaksa mengontrak kos-kosan di dekat sekolah, tentu berdampak pada membengkaknya biaya hidup tambahan perbulan.

"Atau mereka terpaksa beli kendaraan bermotor. Pengeluaran biaya sekolah membengkak naik," ucap Satriwan.

Baca juga: Jam Berapa Masuk Sekolah Paling Ideal buat Siswa SD, SMP, SMA?

Kondisi demikian tak hanya terjadi bagi siswa tetapi juga guru.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com