Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulit Berkata Tidak? Psikolog UGM Sebut Ciri People Pleaser

Kompas.com - 11/02/2023, 07:27 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Apakah kamu sulit berkata tidak saat orang lain membutuhkanmu? Bisa jadi kamu termasuk people pleaser.

People pleaser istilah yang kerap digunakan masyarakat untuk melabeli seseorang yang tidak bisa menolak permintaan orang lain.

Psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Smita Dinakaramani, menjelaskan people pleaser merupakan pelabelan informal bagi individu yang memiliki keinginan kuat untuk menyenangkan orang lain.

"People Pleaser ini basically membantu dengan motif untuk menyenangkan orang lain meski itu merugikan dirinya sendiri. Itu perbedaanya dengan orang yang benar-benar mau membantu, bisa memetakan kapasitasnya sampai mana bisa membantu atau tidak," katanya dilansir dari laman UGM.

Baca juga: Daftar Prodi Daya Tampung Terbanyak di UGM Jalur SNBP 2023

Smita menyebutkan terdapat beberapa ciri yang mencerminkan people pleaser. Ciri dalam diri orang dengan people pleaser adalah memprioritaskan kepentingan maupun perasaan orang lain dibandingkan dirinya sendiri.

Bahkan, jika hal tersebut merugikan dirinya sendiri tidak menjadi persoalan bagi people pleaser.

"People Pleaser akan menaruh kebutuhan diri sendiri pada urutan paling akhir. Perasaan, kebutuhan, serta opini diri tidak lebih penting dari orang lain,"ucapnya.

Dosen Fakultas Psikologi UGM ini menjelaskan ciri lain people pleaser yakni ingin terlihat sempurna. Dengan terlihat sempurna diharapkan dapat menyenangkan semua orang.

Sementara ciri di luar diri, people pleaser ini memiliki keinginan kuat semua orang untuk menyukai dirinya. Ada keinginan untuk mendapatkan validasi diri yang baik dari orang lain yang sangat kuat.

Baca juga: Jurusan Kuliah Sesuai Golongan Darah, Mana Tipemu?

Disamping itu, membiarkan dirinya untuk dimanfaatkan oleh orang lain. Lalu, mudah atau sering meminta maaf karena penuh dengan rasa bersalah maupun takut disalahkan.

“Ciri lain saat menolak atau menetapkan batasan kemudian muncul perasaan bersalah yang sangat mendalam,” imbuhnya.

Berikutnya, people pleaser juga takut terhadap konflik. Ada perasaan cemas, tidak nyaman, serta takut apabila tidak disetujui orang lain.

Smita mengatakan bahwa people pleaser bisa terjadi kepada siapa saja. Sebab menjadi sebuah hal yang wajar untuk memiliki keinginan agar disukai oleh orang lain.

“Ya ini bisa terjadi ke siapa saja karena pada dasarnya semua orang pengen diterima dan disukai,” ucapnya lagi.

Smita menjelaskan ada banyak penyebab atau faktor pendorong mengapa mereka menjadi people Pleaser.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com