Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BRIN Ajak Unhas Hasilkan Penelitian demi Kesejahteraan Manusia

Kompas.com - 23/11/2022, 14:30 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Selama ini, banyak peneliti yang melakukan penelitian tetapi hanya untuk pengembangan ilmu itu sendiri. Padahal, seharusnya hasil penelitian bisa berguna atau bermanfaat bagi masyarakat.

Hal inilah yang mendorong Pusat Riset Rekayasa Genetika, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan penandatanganan kerjasama dengan Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin (Unhas).

Adapun kerja sama tersebut dalam rangka Penelitian dan Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di bidang Farmasi dan Rekayasa Genetika.

Latar belakang lainnya karena penelitian penemuan obat berbasis bioresources oleh peneliti lebih terfokus pada ilmu pengetahuan untuk pengembangan ilmu itu sendiri (science for science).

Baca juga: Profil Unhas: Jalur Masuk, Biaya Kuliah dan Daftar Jurusan

Masih sedikit peneliti yang mengajukan lisensi paten ke industri maupun dalam prosesnya dikembangkan di masyarakat.

Oleh karena itu, redesain kegiatan sangat diperlukan agar kegiatan penelitian dapat berkontribusi terhadap kesejahteraan manusia (Science for Benefit to Humankind).

Menurut Ratih Asmana Ningrum selaku Kepala Pusat Riset Rekayasa Genetika-BRIN, kerjasama difokuskan pada penyediaan bahan baku obat untuk penanggulangan penyakit menular.

Tentunya yang berfokus pada penyakit infeksi virus Hepatitis B dan enterobacter berbasis teknologi Aptamer.

Sedangkan untuk penanggulangan penyakit tidak menular difokuskan untuk mengatasi penyakit kanker.

"BRIN memberikan peluang-peluang lain seperti pertukaran periset dan sarana prasarana yang dapat dimanfaatkan oleh stakeholder dan mitra kerjasama," ujarnya dikutip dari laman BRIN, Sabtu (19/11/2022).

Baca juga: Ini Cerita Alumnus Unhas Raih Gelar Doktor di Irlandia pada Usia 25

Selain itu, kegiatan penelitian bersama ini juga diharapkan mendorong riset Indonesia maju, pengujian kesehatan khususnya bahan bioaktif dan aptamer.

Dijelaskan, aptamer merupakan sintetik oligonukleotida RNA atau DNA rantai tunggal yang diseleksi melalui metode in vitro.

Teknologi aptamer dapat diaplikasikan secara klinis dalam format diagnosis maupun terapi. Oleh karena itu, menjadi hal berharga untuk dikembangkan di masa depan.

Sementara Marianti A. Manggau, selaku Dekan Farmasi Unhas menyambut baik kerjasama ini. "Kami akan berupaya melakukan pengumpulan bahan hayati sebagai bahan baku dan sumber daya manusia yang kompeten," katanya.

Melalui kerjasama yang akan dilakukan ini ditargetkan dapat menghasilkan keluaran berupa:

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com