IRN 2022: Indofood Dorong Mahasiswa Teliti Diversifikasi Pangan

KOMPAS.com - PT Indofood Sukses Makmur (Indofood) Tbk melalui Program Indofood Riset Nugraha (IRN) 2022 mengajak para mahasiswa berinovasi untuk menciptakan diversifikasi pangan.

Program ini juga bertujuan untuk menghadapi ancaman krisis pangan. Program IRN 2022 mengangkat tema "Penelitian Pangan Fungsional Berbasis Potensi dan Kearifan Lokal".

Melalui program IRN 2022, Indofood akan memberikan bantuan dana penelitian bagi mahasiswa S1 perorangan dalam rangka skripsi atau tugas akhir.

Direktur Indofood Suhaemi mengatakan, saat ini dunia menghadapi tantangan yang berat yaitu berbagai krisis mulai dari perubahan iklim, tensi geopoliotik dan Covid-19.

Baca juga: Sejarah Berdirinya MAN Insan Cendekia, Ada Peran Penting BJ Habibie

Semua ini memengaruhi cadangan pangan dunia dan mengganggu rantai pasok global. Termasuk terjadinya kenaikan harga pangan, energi dan pupuk.

"Ketahanan pangan jadi tantangan di setiap negara. Padahal setiap negara harus menyediakan pangan yang aman untuk penduduk yang terus meningkat," urai Suhaemi dalam sosialisasi program IRN 2022, Rabu (31/8/2022).

Untuk menghadapi ancaman krisis pangan, lanjut Suhaemi, perlu adanya diversifikasi pangan nasional berbasis sumber pangan lokal untuk menjadi sumber pangan baru.

Baca juga: SMA Terbaik di Medan dan Padang Versi Nilai UTBK 2022

IRN ini menjadi kontribusi Indofood untuk membantu pemerintah menciptakan diversifikasi pangan.

"Indofood mengajak mahasiswa untuk memberikan ide dan gagasan menghasilkan penelitian penganekaragaman pangan," imbuh Suhaemin.

Indofood berharap dengan adanya program IRN bisa berperan sebagai sarana tumbuh ide dari mahasiswa memberikan kontribusi, menggali kekayaan Indonesia yang menjadi sumber pangan fungsional.

"Selain itu juga bisa memberikan kontribusi dalam peningkatan kesehatan masyarakat," tandas Suhaemin.

Sementara itu Ketua Tim Pakar IRN Prof. Purwiyatno Hariyadi menerangkan, tema "Penelitian Pangan Fungsional Berbasis Potensi dan Kearifan Lokal" di program IRN 2022 diambil untuk mendorong melakukan upaya eksplorasi sumber pangan baru.

"Indonesia sangat kaya potensi pangan baru. IRN 2022 ini menjadi forum kepada mahasiswa untuk bisa mengeksplore potensi pangan baru di lokal masing-masing dan diusulkan jadi program IRN 2022," terang Prof. Purwiyatno.

Baca juga: Cek 21 SMA Terbaik di Bali Berdasarkan Nilai UTBK 2022

Harapannya dengan program IRN 2022 dapat memicu upaya eksplorasi potensi lokal dan kearifan lokal sesuai universitas di masing-masing daerah. Bisa berupa agro teknologi, teknologi prosesnya, gizi maupun dari aspek sosial ekonomi, marketing dan lain sebagainya.

"Program IRN bisa bermafaat bagi mahasiswa mempercepat tugas akhir menyelesaikan S1 dan sekaligus mengasah keterampilan berkontribusi memecahkan masalah pangan di lokal maupun nasional," tuturnya.

Syarat dan bentuk proposal untuk ikut program IRN 2022

Bagi mahasiswa S1 yang tertarik ikut program IRN 2022 dari Indofood ini ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yakni mahasiswa S1 perorangan yang akan melakukan penelitian  atau sudah di semester 6.

Topik proposal yang diajukan di program IRN 2022 adalah tentang penelitian dalam rangka penyelesaian skripsi atau tugas akhir. Jangka waktu peneltiian paling lama 1 tahun dan penelitian dilakukan dalam wilayah Indonesia.

Sedangkan format proposal yang diajukan dalam program IRN 2022 terdiri dari:

• Bab I Pendahuluan: latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.
• Bab 2 Tinjauan Pustaka
• Bab 3 Metode Penelitian: Mahasiswa menjelaskan tahapan penelitian secara utuh (beserta luaran untuk tiap tahapan), teknik pengumpulan data, metode analisis data, cara penafsiran hasil dan teknik pengambilan kesimpulan.
• Bab 4 Biaya: Mahasiswa bisa menguraikan anggaran yang diperlukan (sesuai dengan kebutuhan).

Baca juga: 37 Contoh Kata Antonim dalam Bahasa Inggris yang Perlu Diketahui Siswa

Batas akhir pengiriman program IRN 2022 pada 30 September 2022.