Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Masuki Usia 55 Tahun, Ukrida Terus Berinovasi lewat Pendidikan dan Karya Kemanusiaan

Kompas.com - 01/04/2022, 17:27 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida) Antonius Ritchi Castilani mengatakan, memasuki 2022 atau bertepatan dengan usia ke-55 tahun, pihaknya siap menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0 maupun 5.0.

Kesiapan FKIK Ukrida, kata dia, dilakukan dengan melahirkan berbagai inovasi konsep pendidikan melalui peningkatan kurikulum pendidikan berbasis kompetensi.

“Inovasi ini dilakukan dengan memanfaatkan penerapan information technology (IT), antara lain blended learning dan penggunaan game dalam metode pembelajaran,” ucap Antonius dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (1/4/2022).

Blended learning adalah metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara menggabungkan, sistem pendidikan konvensional dan sistem pendidikan berbasis digital.

Baca juga: Siswa Kehilangan Minat Belajar? Lakukan Metode Pembelajaran Ini

Selain inovasi, lanjut dia, FKIK Ukrida juga meningkatkan proporsi aktivitas mahasiswa dalam problem base learning (PBL) dan skills lab (SL). Hal ini agar para millenials lebih tertarik dan mudah memahami materi pendidikan kedokteran.

Apalagi menghadapi era globalisasi pelayanan kedokteran, kata Antonius, diperlukan kemampuan kerja sama prima antar sesama tenaga medik atau paramedik.

Hal tersebut sebagaimana diarahkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) dalam bentuk inter professional cooperation atau kerja sama antar profesi.

“Oleh karena itu, FKIK Ukrida sejak 2019 mulai membekali inter professional education kepada seluruh mahasiswa program studi Kedokteran, Optometri, dan Keperawatan,” imbuhnya.

Guna membangun sumber daya manusia (SDM) Indonesia unggul, serta terbentuknya profil outcome lulusan yang unggul.

Baca juga: Kepala LLDikti Jakarta Optimis Matching Fund Mampu Wujudkan SDM Berdaya Saing

Tak hanya itu, sebut Antonius, FKIK Ukrida juga berkomitmen menerapkan materi pembelajaran elektif di bidang kedokteran kedaruratan dan kedokteran komunitas melampaui standar kompetensi (SK).

Adapun komitmen tersebut bertujuan untuk membangun sumber daya manusia (SDM) Indonesia unggul, serta membentuk profil outcome atau hasil lulusan yang unggul.

Menanamkan budaya dan karakter

Selain inovasi, Antonius menjelaskan, FKIK Ukrida juga terus menanamkan budaya dan karakter untuk meningkatkan soft skill mahasiswa.

Peningkatan keterampilan tersebut dilakukan sesuai nilai–nilai luhur khas Ukrida berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar (UUD) 1945, nilai-nilai Kristiani, serta budaya loving, enlightening, advanced, dan determined (LEAD).

Baca juga: Pembelajaran Daring Dinilai Bermasalah, Dosen Ukrida: Ada Kekerasan Sistemik

“Tahun 2020, Ukrida menancapkan tonggak sejarah ketika rumah sakit (rs) kedua kami diresmikan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi,” ujar Antonius.

Peresemian rs tersebut, kata dia, bertujuan untuk berkontribusi penuh membantu program pemerintah dalam menanggulangi pandemi Covid-19 yang nantinya dipersiapkan menjadi rumah sakit pendidikan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com