Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serunya Melanjutkan S2 di Turki, Kuliah Gratis hingga Wisata Budaya

Kompas.com - 15/01/2022, 10:41 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Beasiswa penuh dari Pemerintah Turki, Turkiye Burslari Scholarship 2022, baru saja membuka pendaftaran pada 10 Januari lalu. Beasiswa ini menjadi salah satu beasiswa favorit karena memberikan biaya pendidikan penuh hingga tunjangan lengkap.

Muhammad Fawwaz Syafiq Rizqullah, mahasiswa asal Indonesia yang menjadi salah satu penerima beasiswa Turkiye Burslari Scholarship, berbagi cerita tentang pengalamannya kuliah di Turki, termasuk berbagi tips agar lolos beasiswa.

Saat ditanya mengapa Turki menjadi negara pilihan untuk melanjutkan studi S2, Fawwaz menyebutkan bahwa standar pendidikan di Turki memiliki kualitas baik karena saat ini sudah menggunakan standar Eropa.

Di sisi, lanjut dia, Turki merupakan negara yang mampu memberikan banyak perspektif dan pengalaman berharga.

Baca juga: Beasiswa S1-S2 Turki 2022 Dibuka, Kuliah Gratis dan Tunjangan Bulanan

Letak geografis Turki yang sangat strategis di mana sebagian wilayahnya adalah Asia dan sebagian yang lain adalah Eropa juga membuat Turki menjadi negara yang kaya akan budaya, pemikiran, dan tentunya sejarah yang tidak bisa didapatkan di negara lain.

"Dan itu benar adanya, ketika setibanya di Turki saya disajikan begitu banyak akan keragaman budaya, peninggalan-peninggalan sejarah, perspektif yang tentunya menjadi hal yang begitu berharga yang hanya bisa didapatkan ketika kita mengenyam pendidikan di Turki," paparnya kepada Kompas.com, Jumat (14/1/2021).

Menikmati wisata budaya dan sejarah di Turki

Tak hanya menjadi negara yang potensial untuk melanjutkan studi, Fawwaz bercerita bahwa banyak kegiatan yang bisa dilakukan di luar kampus.

Bila kini wisata ke Turki dari Indonesia bisa menghabiskan biaya puluhan juta, dengan kuliah di sana melalui jalur beasiswa, Fawwaz bisa dengan leluasa menjelajahi wisata budaya dan sejarah Turki yang kaya.

Kegiatan yang menurutnya berkesan adalah bisa mengunjungi berbagai tempat-tempat bersejarah yang dulu hanya bisa mendengar ceritanya melalui buku, menonton televisi, ataupun YouTube.

"Kesempatan untuk menjelajahi kota-kota bersejarah di Turki terbuka lebar sehingga sekarang bukan hanya mendengar, tapi juga bisa menyaksikan bagaimana sejarah yang terjadi ratusan tahun yang lalu kita bisa saksikan peninggalan dan juga bukti nyatanya," ungkapnya.

Muhammad Fawwaz Syafiq Rizqullah, mahasiswa asal Indonesia yang menjadi salah satu penerima beasiswa Turkiye Burslari ScholarshipDok. Pribadi Muhammad Fawwaz Syafiq Rizqullah, mahasiswa asal Indonesia yang menjadi salah satu penerima beasiswa Turkiye Burslari Scholarship

Meski begitu, Fawwaz juga bercerita bahwa ia sempat mengalami sejumlah tantangan saat pertama kali sampai di Turki. Salah satunya ialah perbedaan bahasa, yang mana seluruh administrasi dan kehidupan sehari-hari harus menggunakan bahasa Turki.

"Di awal sedikit sulit karena belum bisa dan tidak paham sama sekali bahasa Turki, tapi setelah mampu berbahasa Turki maka Turki akan menjadi tempat yang nyaman untuk dijadikan tempat untuk belajar," paparnya.

Untungnya, Turkiye Burslari Scholarship memberikan biaya kursus bahasa Turki selama satu tahun. Hal itu memudahkan dirinya untuk menguasai bahasa setempat.

Soal makanan, Fawwaz bercerita sering rindu masakan Indonesia. Namun, kerinduan ini bisa diobati dengan masak bersama teman-teman mahasiswa asal Indonesia.

Baca juga: Suka Duka Kuliah di Inggris, Tak Melulu Seindah Feeds Instagram

"Dengan mahasiswa Indonesia lainnya membuat agenda masak-masak masakan Indonesia yang akhirnya bisa menghilangkan sedikit kerinduan dengan masakan Indonesia," tuturnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com