Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inovasi Mahasiswa UNY Basmi Tungau di Jamur Kuping dengan Biji Sirsak

Kompas.com - 20/11/2021, 12:00 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jamur bisa tumbuh subur di Indonesia. Bahkan beberapa jamur biasa dikonsumsi sebagai makanan masyarakat Indonesia.

Salah satunya yakni jamur kuping (Auricularia polytricha). Namun budidaya jamur kuping kerap diserang cuaca buruk dan penyakit tanaman dan serangan hama. Salah satu penyakit jamur kuping adalah krepes yang disebabkan tungau.

Pembasmian tungau yang telah dilakukan dengan pestisida sintetik namun dapat mengancam keseimbangan ekosistem. Selain itu pestisida dapat diserap jamur sehingga dapat menurunkan kualitas jamur kuping ini.

Sehingga diperlukan pembasmian dengan cara yang ramah lingkungan seperti pestisida alami dengan bioakarisida.

Baca juga: Sulit Konsentrasi Saat Belajar? Yuk Terapkan 5 Tips Berikut Ini

Kandungan biji sirsak banyak manfaatnya

Mahasiswa FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menggagas cara mengusir hama tungau pada jamur kuping dengan memanfaatkan ekstrak biji sirsak. Tim yang menggagas penelitian ini yakni Fatimah Nur Qomariah, Lutfiah Nur Hidayah, Driliani Kharismaningtias, Nur Wakhidah serta Lilis Risma Putri.

Menurut Fatimah Nur Qomariah, konsumsi buah sirsak umumnya hanya diambil bagian daging buahnya, sedangkan biji sirsak dibuang. Padahal, di dalam biji sirsak terkandung berbagai macam senyawa yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.

"Biji sirsak sebagai bioakarisida digunakan sebagai insektisida alami karena mengandung anomuricin, annonacin, anomurine, atherospermine, caclourine, cohibin, panatellin, xylomaticon, reticuline, sabadelin, dan solamin," terang Fatimah seperti dikutip dari laman UNY, Jumat (19/11/2021).

Fatimah menerangkan, biji sirsak juga dapat menjadi insektisida dan larvasida yang berfungsi sebagai penolak serangga dan sebagai racun kontak dan perut serangga.

Baca juga: Mahasiswa, Lawan Pelecehan Seksual di Tempat Publik dengan 5D

Biji sirsak bisa mengatasi tungau di jamur kuping

Lutfiah Nur Hidayah menambahkan, biji sirsak terbukti dapat mengurangi jumlah caplak pada sapi. Hal tersebut menunjukkan bahwa biji sirsak dapat dimanfaatkan sebagai akarisida.

"Zat alkaloid yang terkandung dalam biji sirsak seperti annonain, mauricine, dan mauricinine yang berfungsi sebagai antifeedant dan insektisida juga bersifat sama terhadap caplak dan tungau," papar Lutfiah.

Mereka meneliti biji sirsak untuk mengetahui potensinya dalam mengatasi tungau penyebab penyakit krepes pada jamur kuping.

Driliani Kharismaningtias menambahkan, alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu bejana maserasi, corong bushner, kertas saring, rotary evaporator, gelas ukur, lup, pipet tetes, tisu, masker, sarung tangan. Sedangkan bahan yang digunakan berupa etanol 96 persen, aquades, boglog jamur kuping dan biji sirsak.

Baca juga: 3 Tips Pola Makan Sehat bagi Penderita Diabetes dari Dosen IPB

Bahan dan cara membuat ekstrak biji sirsak

Sampel biji sirsak sebanyak 1.000 gram dicuci agar bersih dari sisa-sisa daging buah yang masih menempel. Setelah dibersihkan kemudian dipotong-potong dan dikeringkan. Pengeringan dilakukan untuk mengurangi kadar air dalam biji sehingga diharapkan pada proses ekstraksi berlangsung cepat.

"Pembuatan ekstrak biosakarida diawali dari biji sirsak yang sudah dihaluskan kemudian dilarutkan dalam senyawa non-polar yaitu etanol 96 persen sampai serbuk terendam semua pada bejana maserasi," imbuh Driliani.

Perendaman dilakukan pada suhu kamar hingga 24 jam. Setelah 24 jam, hasil maserasi disaring menggunakan corong dan dialasi kertas saring. Selanjutnya diuapkan pada evaporator untuk dihasilkan ekstrak murni biji sirsak.

Konsentrasi yang digunakan untuk pengujian terhadap tungau adalah 0 persen, 15 persen, 30 persen, 45 persen dan 60%. Pengujian terhadap tungau penyebab penyakit krepes pada jamur kuping dilakukan dengan menyemprotkan ekstrak biji sirsak dengan konsentrasi 0 persen, 15 persen, 30 persen, 45 persen dan 60% pada baglog jamur kuping dengan 3 kali pengulangan.

"Ekstrak biji sirsak dapat digunakan sebagai pembasmi hama tungau penyakit krepes hingga hari ke-4 perlakuan, dengan konsentrasi optimal pada larutan 60 persen," tandas Nur Wakhidah.

Baca juga: Siswa, Seperti Ini Cara Kerja Robot dan Jenisnya

Inovasi para mahasiswa UNY ini berhasil meraih dana Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Eksakta tahun 2021 dan meraih medali perunggu dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com