Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Gaya Pengasuhan Anak Saat Pandemi dari Akademisi IPB

Kompas.com - 27/10/2020, 12:19 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Dalam masa pandemi Covid-19, anak akan lebih banyak waktunya di rumah. Bahkan orang tua yang bekerja dari rumah, pasti banyak waktu bersama keluarga.

Meski demikian, orang tua harus bisa tetap memberikan pengasuhan yang benar pada anaknya. Dengan harapan, anaknya dapat tumbuh menjadi pribadi yang sukses dan bahagia.

Gaya pengasuhan anak atau parenting style merupakan kunci dalam terciptanya kepribadian anak. Terlebih di masa pandemi ini.

Maka orang tua harus memberikan dorongan semangat, perhatian dan kasih sayang pada anak agar kesulitan di masa pandemi dapat mudah dilewati bersama.

Baca juga: 7 Cara Berkomunikasi dengan Anak Disabilitas Pendengaran

Kepala Divisi Perkembangan Anak Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia (IKK-Fema), IPB University, Dr. Dwi Hastuti berbagi tips.

Gaya pengasuhan authoritative

Menurut dia, di masa pandemi ini gaya parenting yang ideal adalah gaya pengasuhan yang umumnya telah dipraktikkan oleh masyarakat Indonesia, yaitu gaya pengasuhan authoritative.

Gaya tersebut dinilai paling ideal karena seimbang antara kasih sayang, ekspresi emosi positif orang tua dengan tuntutan disiplin dari orang tua. Dijelaskan, gaya pengasuhan ini cocok dipraktikkan saat usia anak masih:

  • di bawah lima tahun (balita)
  • usia sekolah
  • maupun remaja

Orang tua harus konsisten untuk memberikan kasih sayang, perhatian, penjelasan, berkomunikasi positif, serta tuntutan peraturan yang jelas pada anak.

"Terkait dengan peraturan, akan lebih efektif jika hal ini telah disepakati oleh semua anggota keluarga," ujarnya seperti dikutip dari laman IPB University, Senin (26/10/2020).

Pada masa-masa sulit, orang tua harus sangat sensitif, karena studi yang ada menunjukkan bahwa anak-anak juga mengalami:

  • stres
  • sedih
  • takut
  • tidak bahagia di masa pandemi ini

Tetapi, gaya authoritative tersebut ada kecenderungan berubah akibat beberapa faktor perubahan struktur keluarga.

Seperti menjadi orang tua tunggal, kemiskinan atau kehilangan pekerjaan dan pendapatan, daya dukung lingkungan yang kurang seperti ketiadaan pengasuh pengganti, pasangan yang sibuk, atau bekerja di luar negeri atau tempat yang jauh.

Kunci kebahagiaan keluarga

Maka dari itu penting bagi calon orang tua agar:

1. Mampu mempersiapkan rumah tangga baik dari aspek ekonomi. Hingga matang secara emosi dan rohaninya.

Sehingga tidak akan membuat anak hidup pada situasi yang negatif kepada orang tuanya ataupun menjadi bibit permasalahan psikis pada anak di kemudian hari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com