Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Besar FK-Unair: Imun Tubuh Bisa Dibangun dengan Probiotik

Kompas.com - 16/05/2020, 16:39 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Menjaga kebersihan dan kesehatan adalah upaya pencegahan atau preventif yang dapat dilakukan guna mencegah penularan virus Covid-19 di masa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).

Dilansir dari artikel Kompas.com sebelumnya, Direktur kedaruratan WHO, dr Mike Ryan, memperingatkan virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 mungkin tak akan pernah hilang meski nanti ada vaksin.

Kalau pun nanti sudah ada vaksin untuk melawan Covid-19, itu berfungsi untuk mengendalikan virus. Bukan untuk menghilangkan virus dari muka Bumi.

"Penting diketahui, virus (corona baru) ini bisa menjadi virus endemik yang ada di masyarakat, dan virus ini mungkin tidak akan pernah hilang," ungkap Ryan dalam konferensi pers virtual dari Jenewa, Rabu (13/5/2020).

Oleh karena itu pola hidup sehat perlu didorong melalui berolahraga, istirahat cukup dan memenuhi asupan pangan yang cukup serta seimbang. Ketiga hal tersebut belum memadai, jika daya tahan tubuh (imunitas) melemah.

Baca juga: Guru Besar IPB: Ini 7 Tips Keluarga Harmonis di Tengah Pandemi

Sistem imun dengan probiotik

Terkait hal itu, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK-Unair) Prof. dr. Subijanto Marto Sudarmo menyampaikan, "Jika kita bisa mempertahankan 80 persen mikroba baik di usus kita dan membiarkan 20 persen mikroba jahat, maka kita akan sehat dan terhindar dari banyak penyakit."

Jadi sangat penting kita makan makanan berfermentasi agar asupan prebiotik kita tetap terjaga," tambah Prof. Subijanto dalam konferensi pers daring “Membangun dan Memelihara Sistem Imun Tubuh dengan Probiotik untuk Melawan Virus dan Patogen lain” (15/5/2020).

Hal senada disampaikan Presdir PT Agro Mitra Alimentare (AMA), Ge Recta Geson yang mengatakan salah satu cara untuk hidup berdamai dengan virus termasuk Covid-19 dan semua patogen adalah dengan membangun pertahanan dari dalam tubuh yaitu sistem imun.

“Mikrobiota yang ada dalam saluran cerna akan menstimulasi sel limfatik pada usus untuk memproduksi 70-80 persen imun yang beredar dalam tubuh," ujar Recta.

Recta menjelaskan mikrobiota memodulasi dan mengedukasi imun yang diproduksi dalam gut. Pada gilirannya imun optimal ini akan mengendalikan mikrobiota dalam seluruh organ sehingga bisa terhindar dari segala macam penyakit.

Mirkroba "jahat" dan "baik"

Tangkapan layar Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK-Unair) Prof. dr. Subijanto Marto Sudarmo dalam konferensi pers daring ?Membangun dan Memelihara Sistem Imun Tubuh dengan Probiotik untuk Melawan Virus dan Patogen lain? (15/5/2020).DOK. ZOOM Tangkapan layar Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK-Unair) Prof. dr. Subijanto Marto Sudarmo dalam konferensi pers daring ?Membangun dan Memelihara Sistem Imun Tubuh dengan Probiotik untuk Melawan Virus dan Patogen lain? (15/5/2020).

Prof. Subijanto mengatakan ada sekitar 1.100 miliar mikroba hidup di usus manusia, hal ini menjadikan usus merupakan organ penting dalam sistem kesehatan manusia.

Lebih jauh Prof. Subijanto mengatakan merawat mikroba jauh lebih bermanfaat dibandingkan dengan menghancurkan mikroba jahat.

"Merawat mikroba baik mungkin lebih penting daripada menghancurkan mikroba jahat. kita tidak bisa hidup tanpa mikroba, karena jika kita membersihkan mikroba maka kita akan lemah dan tidak bisa hidup menjadi manusia," ujar Prof. Subijanto yang juga pakar probiotik.

Baca juga: Guru Besar IPB Bagikan 8 Tips Cegah Potensi Krisis Keluarga

Guna meningkatkan dan menjaga daya tahan tubuh diperlukan PROEM•1, jelas Recta, yang merupakan imunomodulator peningkat dan penjaga daya tahan tubuh yang memiliki kandungan probiotik tinggi.

Probiotik tinggi ini berguna untuk menjaga agar saluran pencernaan tubuh bekerja dengan baik serta meningkatkan daya tahan tubuh.

“Sekitar 80 persen imun ini akan menyebar ke seluruh tubuh. Nah, imun ini akan mengendalikan semua mikroba di tubuh. Jadi kalau mikroba itu tidak ada yang dominan, semua dalam kondisi yang wajar, maka pasti tidak akan ada penyakit,” jelas Recta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com