KOMPAS.com - Pertempuran yang berkecamuk di Gaza, Palestina tidak hanya menyebabkan nestapa berupa korban jiwa. Kabar bohong terkait pertempuran di Gaza juga beredar dan menyebabkan terjadinya banyak informasi yang simpang siur.
Salah satunya, unggahan dengan narasi yang menyatakan bahwa warga di Rafah membikin video rekayasa yang memperlihatkan serangan Israel. Unggahan itu muncul 7 Mei 2024.
Rafah menjadi lokasi pengungsian warga Gaza, terutama di utara setelah permukiman mereka luluh lantak akibat rudal dan serangan drone Israel.
Unggahan itu menyatakan bahwa warga Rafah merekayasa video dengan aktor yang beraksi, seakan mencari simpati dan empati warga dunia.
Namun, narasi bahwa warga Rafah membuat video rekayasa serangan Israel itu dipastikan hoaks.
Faktanya, video itu memperlihatkan cuplikan behind the scene dari serial drama Palestina berjudul Bleeding Dirt.
Serial yang ditayangkan YouTube pada 12 Maret 2024 itu tidak terkait serangan militer Israel di Rafah.
Adapun serangan Israel memang menyebabkan warga Gaza nestapa. Lebih dari 35.000 orang meninggal dunia, Sebagian besar di antaranya perempuan dan anak-anak.
Aksi Israel yang menyasar fasilitas publik termasuk sekolah, rumah sakit, dan rumah ibadah itu menyebabkan dunia menilai sedang terjadi aksi genosida di Gaza.
Simak penjelasan mengenai hoaks warga Rafah membuat video rekayasa serangan Israel dalam infografik berikut ini:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram