Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Harga Elpiji 3 Kg di Kendal Mencapai Rp 70.000

Kompas.com - 16/04/2024, 13:55 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Tersiar kabar bahwa harga elpiji 3 kilogram di Kendal, Jawa Tengah, mencapai Rp 70.000 per tabung.

Berdasarkan konfirmasi Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.

Narasi yang beredar

Informasi soal elpiji 3 kg di Kendal seharga Rp 70.000 disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

"Seriusan di Kendal, harga Gas Elpiji Melon 70rb," tulis salah satu akun, pada Sabtu (13/4/2024).

Pengunggah menyertakan tangkapan layar dengan teks berikut:

Ready lagi, GAS ELPIJI Melon, Stock cuma 60 biji, harga 70rb. Lokasi sedayu, Gemuh. Sebelah balai desa sedayu. Monggo.

Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Sabtu (13/4/2024), soal elpiji 3 kg di Kendal seharga Rp 70.000.akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Sabtu (13/4/2024), soal elpiji 3 kg di Kendal seharga Rp 70.000.

Penelusuran Kompas.com

Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jateng PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho mengatakan, harga elpiji 3 kg sesuai Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 541/15 Tahun 2015.

Keputusan tersebut mengatur penetapan harga eceran tertinggi (HET) elpiji 3 kg pada titik serah sub-penyalur atau pangkalan di Provinsi Jawa Tengah.

"HET LPG 3 kg di pangkalan ditetapkan Gubernur Jateng sebesar Rp 15.500 per tabung," kata Brasto kepada Kompas.com, Selasa (16/4/2024).

Kasus yang sering terjadi di masyarakat, yakni pengecer mematok harga yang lebih tinggi dari HET yang ditetapkan. Ini biasanya terjadi karena kelangkaan.

Namun, Brasto memastikan pasokan elpiji 3 kg di Kendal aman.

"Kementerian ESDM juga menetapkan penyalur dan subpenyalur untuk mendistribusikan minimal 80 persen elpiji bersubsidi langsung kepada konsumen akhir terhitung mulai tanggal 1 Maret 2023," kata dia.

Sebelumnya, distribusi ditetapkan minimal 70 persen. Kemudian naik 10 persen, sehingga penyaluran di pangkalan lebih diprioritaskan bagi konsumen akhir.

"Kendal juga kami pasok LPG 3 kg dengan tambahan sekitar 46.000 tabung selama April 2024," kata Brasto.

Ia mengatakan, pengecer bukanlah rantai distribusi resmi elpiji 3 kg. Masyarakat dapat melapor ke PT Pertamina Patra Niaga jika menemukan harga elpiji yang tidak wajar.

"Kalau di pangkalan, bisa melapor ke Pertamina Call Center 135," pungkasnya.

Kesimpulan

Narasi soal elpiji 3 kg di Kendal seharga Rp 70.000 merupakan hoaks. Keputusan Gubernur menetapkan HET elpiji 3 kg di Jawa Tengah sebesar Rp 15.500.

Kasus yang kerap terjadi, pengecer menaikkan harga elpiji karena kelangkaan. Akan tetapi, pengecer bukan jalur distribusi resmi.

Pertamina memastikan ketersediaan elpiji 3 kg selama April 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Rafael Alun Korupsi Rp 3.000 Triliun

[KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Rafael Alun Korupsi Rp 3.000 Triliun

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Ledakan Asteroid Saat Menabrak Bulan

[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Ledakan Asteroid Saat Menabrak Bulan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Berikan Pujian kepada Timnas Indonesia U23

[HOAKS] Ronaldo Berikan Pujian kepada Timnas Indonesia U23

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bulan Kembar di Pegunungan Arfak pada 26 April

[HOAKS] Bulan Kembar di Pegunungan Arfak pada 26 April

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Pelatih Korsel Mengamuk Usai Kalah dari Indonesia di Piala Asia U23

[HOAKS] Video Pelatih Korsel Mengamuk Usai Kalah dari Indonesia di Piala Asia U23

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan Pertamina soal Video Konsumen Cekcok di SPBU Putussibau

[KLARIFIKASI] Penjelasan Pertamina soal Video Konsumen Cekcok di SPBU Putussibau

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda | Bahaya SO2 di Jawa

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda | Bahaya SO2 di Jawa

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

[VIDEO] Beredar Hoaks Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten Satire, Jokowi Pegang 'Kartu Kabur Saat Demo'

[KLARIFIKASI] Konten Satire, Jokowi Pegang "Kartu Kabur Saat Demo"

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks Uang Nasabah Hilang di Bank akibat Bansos Pemilu, Jangan Terhasut!

[VIDEO] Hoaks Uang Nasabah Hilang di Bank akibat Bansos Pemilu, Jangan Terhasut!

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pengibaran Bendera GAM Setelah Putusan MK, Awas Provokasi

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pengibaran Bendera GAM Setelah Putusan MK, Awas Provokasi

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bantahan Indonesia soal Upaya Normalisasi Hubungan dengan Israel

INFOGRAFIK: Bantahan Indonesia soal Upaya Normalisasi Hubungan dengan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com