KOMPAS.com - Sebuah masjid berusia 300 tahun menjadi salah satu bukti bahwa Islam telah lama hadir di Thailand.
Masjid Wadi Al Hussein atau lebih dikenal sebagai Masjid 300 Tahun berlokasi di Desa Taloh, Distrik Bacho, Provinsi Narathiwat.
Masjid ini memiliki arsitektur unik dengan bentuk menyerupai rumah panggung dan struktur bangunannya didominasi kayu.
Dikutip dari laman Tourism Authority of Thailand, masjid tersebut diyakini dibangun pada 1624 oleh Wan Hussein As-Sanawi, seorang Muslim dari Provinsi Pattani.
Pada awalnya, atap masjid ditutupi dengan daun palem, kemudian diganti dengan genting.
Masjid 300 Tahun terdiri dari dua bangunan berdekatan yang dibangun dengan perpaduan gaya arsitektur Thailand, China, dan Melayu.
Alih-alih menggunakan paku dan sekrup, seluruh masjid dibangun secara tradisional menggunakan kayu ulin Malarbar yang disatukan dengan baut dan pengait dari kayu.
Bagian paling mencolok dari masjid ini adalah atap bergaya China dan atap bergaya Melayu yang terdiri dari tiga tingkatan.
Lantainya setebal 2 inci dan dinding kayunya bergaya tradisional Thailand.
Adapun, jendelanya didesain dengan pola yang berbeda, seperti daun pohon, bunga dan pola China yang berpadu secara proporsional.
Masjid 300 Tahun memiliki menara yang menyatu dengan bangunan utama dan digunakan sebagai tempat muazin melantangkan adzan serta tempat imam memimpin shalat.
Dilansir Kompas.com, terdapat beberapa teori tentang awal masuknya Islam ke Thailand.
Islam diduga mulai masuk ke Thailand pada abad ke-10 melalui pedagang Arab. Teori lain menyebut bahwa Islam dibawa masuk oleh Kerajaan Samudra Pasai di Aceh.
Ada pula pendapat bahwa Islam telah masuk ke Thailand bahkan sebelum Kerajaan Thailand berdiri, yakni pada abad ke-9.
Hal itu dibuktikan dengan temuan lukisan kuno yang menggambarkan Muslim Arab di Ayuthaya, sebelum berdirinya Kesultanan Pattani.