KOMPAS.com - Setelah pemungutan suara atau pencoblosan dalam Pemilihan Umum 2024 selesai dilakukan, tahapan yang dinanti publik adalah penghitungan hasil.
Masyarakat masih menunggu proses penghitungan yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengetahui secara resmi pemenang Pemilu 2024.
Meski demikian, yang menjadi sorotan publik saat ini adalah terjadinya sejumlah dugaan kecurangan yang tersebar di berbagai lokasi, serta masalah pada Sistem Informasi Rekapitulasi Elektronik (Sirekap) yang digunakan dalam menghitung hasil suara.
Terjadi sejumlah perbedaan laporan jumlah suara di Sirekap dengan yang ada di tempat pemungutan suara (TPS). Hal ini memunculkan kekhawatiran adanya penggelembungan suara dalam Pemilu 2024.
Sorotan terhadap Sirekap kemudian tertuju kepada server yang digunakan KPU. Diketahui bahwa KPU menggunakan layanan cloud (komputasi awan) yang lokasi servernya berada di China, Perancis, dan Singapura.
Layanan cloud itu diketahui juga dimiliki oleh layanan penyedia internet (ISP) milik perusahaan China, Alibaba.
Namun, KPU membantah informasi yang disampaikan terkait layanan server untuk Sirekap atau situs KPU.
Lalu bagaimana penjelasannya? Simak dalam infografik berikut ini:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram