KOMPAS.com - Perhatian masyarakat Indonesia saat ini sedang terpusat pada hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, setelah selesainya pencoblosan pada Rabu (14/2/2024).
Di tengah penantian hasil pemungutan suara, tersiar kabar yang mengeklaim calon presiden (capres) nomor urut dua Prabowo Subianto meninggal dunia.
Muncul pula hoaks politik lainnya soal uang dalam amplop berlogo partai tertentu, bus pendukung dibakar, dan sebagainya.
Ada pula informasi keliru soal promosi obat diabetes dan teknologi yang mampu memprediksi kiamat.
Berikut rangkuman penelusuran faktanya.
Kabar Prabowo meninggal beredar di media sosial dua hari setelah hari pemungutan suara. Salah satu unggahan di media sosial menyebutkan, Prabowo dirawat sejak Kamis (15/2/2024).
Kompas.com melabeli kabar tersebut sebagai hoaks. Faktanya, Prabowo masih hidup.
Pada Kamis (15/2/2024) siang, Prabowo tampak berziarah ke makam ibunya di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan dan makam ayahnya di TPU Karet Bivak, Jakarta.
Di media sosial beredar foto uang dalam amplop berlogo Partai Keadilan Sejahtera (PKS), terutama menjelang pencoblosan.
Amplop itu diklaim dibagikan saat kampanye capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menggelar kampanye akbar di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, pada Sabtu (10/2/2024).
Foto tersebut merupakan manipulasi dari foto amplop salah satu caleg DPRD Grobogan pada Pemilu 2019.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, tidak ada logo PKS pada foto aslinya.
Foto perusahaan otobus (PO) Budiman terbakar beredar di media sosial. Bus di pul Tasikmalaya, Jawa Barat itu dibakar karena pemiliknya diklaim mendukung paslon Anies-Imin.
Faktanya, kebakaran bus Budiman terjadi di pul Jalan H Djuanda, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Sabtu (28/1/2023).
Insiden itu terjadi sebelum penetapan Anies-Muhaimin sebagai capres-cawapres pada Pilpres 2024.