KOMPAS.com - Beredar video disertai narasi soal surat suara Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang sudah tercoblos di Mekkah.
Dalam video tampak seorang pria menunjukkan surat suara tercoblos untuk pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Pria itu mengaku kurang teliti untuk memeriksa surat suara. Menurut dia, surat suara itu sudah tercoblos pada gambar Prabowo-Gibran, sementara ia memilih paslon lain.
Video tersebut dibagikan oleh akun Twitter ini, dan akun Facebook ini, ini, serta ini.
Salah satu akun menuliskan keterangan demikian: Ustadz Abdul Wahid, ketika nyoblos (di Makkah), ternyata nomer 2 sudah tercoblos, kecurangan yang nyata Kisanak astaghfirullah...
Ketua Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Jeddah, Yasmi Andriansyah menjelaskan, pihaknya sudah meminta keterangan kepada Buya Abdul Wahid, pria dalam video itu.
Menurut Yasmi, Buya Abdul Wahid menyatakan tidak teliti saat mencoblos dan menyayangkan adanya narasi kecurangan.
"Pertama, Buya Abdul Wahid sudah menyatakan ketidaktelitian beliau pada saat pencoblosan. Kedua, beliau sangat tidak setuju dan menyayangkan narasi yang beredar seolah telah terjadi kecurangan," ujar Yasmi, dikutip dari akun Instagram @pplnjeddah2024.
"Ketiga, beliau menyatakan pada kami bahwa para penyelenggara telah melayani dengan baik dan beliau sangat menghargai hal tersebut," kata dia.
Yasmi menuturkan, PPLN Jeddah akan meminta polisi untuk menelusuri penyebaran informasi yang dianggap keliru.
"Kami PPLN Jeddah akan meminta kepolisian untuk melakukan investigasi menyeluruh atas penyebaran informasi yang menyesatkan ini," tutur dia.
Seperti diberitakan Kompas.com, anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Lolly Suhenty mengungkapkan, tidak terdapat pelanggaran pemilu terkait video Buya Abdul Wahid.
Sebab, kata dia, pada saat itu ada situasi yang membuat pemilih tidak membuka terlebih dahulu surat suaranya.
"Jadi, berdasarkan laporan hasil pengawasan tidak ditemukan dugaan pelanggaran karena pada saat itu ada situasi yang membuat pemilih tidak membuka dulu kertasnya, karena kan KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) sudah memiliki prosedur," kata Lolly Suhenty, pada Selasa (13/2/2024).
Lolly menyebutkan, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) juga sempat menanyakan kepada Buya Abdul Wahid soal kemungkinan mencoblos dua kali.