Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei APJII, Hoaks Politik Mendominasi Media Sosial

Kompas.com - 02/02/2024, 21:30 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hoaks mengenai politik mendominasi media sosial pada awal 2024. Ini mengemuka dalam hasil survei penetrasi internet di Indonesia oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).

APJII mengumpulkan data melalui wawancara tatap muka kepada 8.720 responden di 38 provinsi di Indonesia, periode 18 Desember 2023 hingga 19 Januari 2024.

Berdasarkan hasil survei, berikut kategori konten informasi hoaks paling banyak ditemukan.

  • Politik sebanyak 24,7 persen
  • Infotainment atau gosip sebanyak 15,27 persen
  • Kejahatan sebanyak 11,49 persen
  • Ekonomi atau keuangan sebanyak 10,53 persen
  • Pemerintahan sebanyak 10,38 persen
  • Bencana sebanyak 8,56 persen
  • Keagamaan sebanyak 8,18 persen
  • Kesehatan sebanyak 6,78 persen
  • Pendidikan sebanyak 2,58 persen
  • Internasional 1,53 persen

Data yang ada menunjukkan, informasi keliru seputar politik dan gosip mendominasi di awal tahun 2024.

"Ini mengindikasikan bahwa kedua area ini mungkin memerlukan pendekatan yang lebih ketat, dalam verifikasi fakta dan edukasi media untuk masyarakat," kata Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Muhammad Arif, dalam konferensi pers, Rabu (31/1/2024).

Banyaknya konten hoaks politik sejalan dengan meningkatnya jenis konten yang sering diakses oleh responden.

Sebanyak 40,56 persen responden menggunakan internet untuk berselancar di isu politik, sosial, hukum dan HAM.

"Ini mungkin mencerminkan perubahan fokus masyarakat, dari kesehatan ke isu politik. Mungkin sebelumnya karena Covid banyak orang browsing tentang hidup sehat dan lain-lain, tetapi karena sekarang 2024 semua bergeser ke konten-konten politik," jelas Arif.

Konten-konten hoaks yang beredar sebagian besar ditemukan di media sosial, yakni sebanyak 59,75 persen.

Diikuti dengan chat atau platform perpesanan sebanyak 29,12 persen dan situs berita 11,12 persen.

Terkait sebaran hoaks, Arif menyarankan agar peningkatan literasi digital ditingkatkan.

"Untuk menangani hoaks, termasuk peningkatan literasi digital tentunya, kerja sama lebih dekat antara platform media sosial, pengawasan konten, dan lembaga verifikasi fakta untuk mengurangi penyebaran informasi yang salah atau menyesatkan," kata Arif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar 'Time' Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

INFOGRAFIK: Tidak Benar "Time" Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com