Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Gaji Guru di Medan Ditahan, Dipaksa Pilih Paslon 02

Kompas.com - 31/01/2024, 16:17 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah konten mengeklaim, para guru di Medan, Sumatera Utara, ditahan gajinya dan diintimidasi.

Mereka dipaksa memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten tersebut tidak benar atau hoaks.

Narasi yang beredar

Konten yang mengeklaim para guru di Medan ditahan gajinya dan dipaksa memilih paslon nomor urut 2 dibagikan oleh akun Facebook ini (arsip), ini, dan ini.

Berikut narasi yang dibagikan:

Viralkan agar di proses orang 2 gak punya etik ini Breaking News: Viral Para Guru Negeri di Medan (tempat menantunya jkw) Menangis karena Gaji Ditahan untuk Dipaksa Memilih 02. Benar-benar ini sudah gila & melanggar HAM!!! Sebarkan & Viralkan*

Narasi itu disertai video berdurasi 1 menit 4 detik yang menunjukkan beberapa perempuan menangis. Para perempuan itu disebut sebagai guru yang mengajar di SMP Negeri 15 Kota Medan.

Hoaks, guru di Medan ditahan gajinya dan dipaksa memilih paslon nomor urut 2Screenshot Hoaks, guru di Medan ditahan gajinya dan dipaksa memilih paslon nomor urut 2

Penelusuran Kompas.com

Setelah ditelusuri, video guru SMPN 15 Medan menangis viral pada September 2023 dan tidak terkait Pilpres 2024.

Dilansir Kompas.com, terkait video tersebut, Dinas Pendidikan Kota Medan telah meminta klarifikasi Kepala Sekolah SMPN 15 Medan Tiurmaida Situmeang dan guru yang berpolemik.

Tiurmaida membantah mengintimidasi delapan guru SMPN 15 Medan. Ia hanya memberikan teguran kepada mereka lantaran sering tidak masuk kelas.

Menurut Tiurmaida, ada sebagian guru mempunyai pekerjaan lain dalam waktu bersamaan, sehingga sering tidak masuk kelas. 

Ia juga membantah sengaja menahan gaji delapan guru tersebut. Gaji guru SMPN 15 Medan untuk bulan Agustus 2023 terlambat dan baru dibayarkan pada 8 September 2023.

Terkait keterlambatan pembayaran gaji tersebut, Tiurmaida menjelaskan, penyebabnya adalah penyerahan amprah atau tanda terima gaji terlambat diserahkan ke Bank Sumut.

"Tanggal 1 sampai tanggal 2 saya tidak bisa bekerja karena ada urusan keluarga. Di tanggal 3 hari Minggu, tanggal 4 saya masuk, dan tanggal 5 bendahara yang lama pindah tugas, dia sekalian amprah gaji," kata Tiurmaida.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten yang mengeklaim para guru di Medan ditahan gajinya dan dipaksa memilih paslon nomor urut 2 adalah hoaks.

Video guru SMPN 15 Medan menangis pernah viral pada September 2023 dan tidak terkait Pilpres 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Ronaldo Berikan Pujian kepada Timnas Indonesia U23

[HOAKS] Ronaldo Berikan Pujian kepada Timnas Indonesia U23

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bulan Kembar di Pegunungan Arfak pada 26 April

[HOAKS] Bulan Kembar di Pegunungan Arfak pada 26 April

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Pelatih Korsel Mengamuk Usai Kalah dari Indonesia di Piala Asia U23

[HOAKS] Video Pelatih Korsel Mengamuk Usai Kalah dari Indonesia di Piala Asia U23

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan Pertamina soal Video Konsumen Cekcok di SPBU Putussibau

[KLARIFIKASI] Penjelasan Pertamina soal Video Konsumen Cekcok di SPBU Putussibau

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda | Bahaya SO2 di Jawa

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda | Bahaya SO2 di Jawa

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

[VIDEO] Beredar Hoaks Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten Satire, Jokowi Pegang 'Kartu Kabur Saat Demo'

[KLARIFIKASI] Konten Satire, Jokowi Pegang "Kartu Kabur Saat Demo"

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks Uang Nasabah Hilang di Bank akibat Bansos Pemilu, Jangan Terhasut!

[VIDEO] Hoaks Uang Nasabah Hilang di Bank akibat Bansos Pemilu, Jangan Terhasut!

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pengibaran Bendera GAM Setelah Putusan MK, Awas Provokasi

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pengibaran Bendera GAM Setelah Putusan MK, Awas Provokasi

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bantahan Indonesia soal Upaya Normalisasi Hubungan dengan Israel

INFOGRAFIK: Bantahan Indonesia soal Upaya Normalisasi Hubungan dengan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com