KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menyebutkan bahwa jumlah dokter di Indonesia tidak sebanding dengan jumlah penduduk.
Ini disampaikan Ganjar dalam Kuliah Kebangsaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, pada 18 September 2023.
Dalam pemaparannya, Ganjar memberikan contoh ideal satu desa, satu puskesmas, satu dokter. Namun, kenyataannya sekolah kedokteran sulit diakses dan mahal.
"Saya pernah mendampingi beberapa perguruan tinggi yang akan mengusulkan program studi kedokteran, sulitnya minta ampun," kata Ganjar, dikutip dari kanal YouTube FISIP Universitas Indonesia.
"Mungkin saya keliru, tapi rasio dengan penduduk yang masih kurang, mestinya kita berikan kemudahan itu sampai kepada kawasan industri kesehatan, agar kemudian peralatan kesehatannya pun kita kembangkan sendiri," ujar dia.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menetapkan rasio dokter dan penduduk adalah 1:1.000. Artinya, setiap 1.000 penduduk tersedia satu dokter, sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Namun, Indonesia belum mencapai rasio dokter dan penduduk yang ideal. Kemenkes mencatat rasio kecukupan tenaga dokter secara nasional masih di bawah standar, yakni 0,32 dokter per 1.000 penduduk.
Rasio dokter dan penduduk di tingkat provinsi juga menunjukkan ketimpangan.
Sebagai contoh, rasio dokter di DKI Jakarta 1,97:1.000, jauh lebih tinggi dibanding Jawa Barat dengan 0,50:1.000.
Padahal, jumlah penduduk di Jawa Barat hampir lima kali lipat lebih banyak dari Jakarta.
Selain Jakarta, berikut provinsi yang telah mencapai target rasio dokter:
Sementara, provinsi dengan rasio tenaga dokter terendah yakni:
Berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia 2022, jumlah dokter Indonesia per 2022 yakni 176.110 dokter atau setara 12,23 persen dari seluruh tenaga kesehatan.
Mayoritas dokter umum sebanyak 61 persen atau 106.717, dokter spesialis 24 persen atau 42.434, dokter gigi 13 persen atau 23.844, dan dokter gigi spesialis 2 persen atau 3.115.
Kendati demikian, data dalam laporan tersebut merupakan jumlah dokter yang bekerja di fasilitas kesehatan milik pemerintah, mulai puskesmas sampai rumah sakit.