Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEK FAKTA: Ganjar Sebut Anggaran Kemenhan 1-2 Persen dari PDB Bisa Wujudkan Pertahanan 5.0

Kompas.com - 07/01/2024, 20:05 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyebutkan, anggaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan) idealnya 1 persen sampai 2 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Pernyataan itu disampaikan dalam debat Pilpres ketiga di Istora Senayan, Minggu (7/1/2024).

Dia pun menilai bahwa anggaran Kemenhan belum ideal, karena belum cukup untuk mengembangkan sistem pertahanan canggih yang masuk kategori 5.0.

"Untuk itulah pertahanan kita mesti masuk pada wilayah 5.0 dengan teknologi sakti, dengan rudal hipersonik, senjata cyber, sensor kuantum dan sistem senjata otonom dan itu bisa dilakukan kalau anggaran dari Kemenhan itu 1 sampai 2 persen dari PDB, sehingga MEF kita akan bisa tercapai, karena ini yang mengerikan di 2024," kata Ganjar.

Bagaimana faktanya?

Kemenhan memiliki alokasi anggaran Rp 135,3 triliun triliun dalam rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024.

Angka itu turun 6,5 persen dari outlook 2023 yang mencapai Rp 144,7 triliun.

Semasa pemerintahan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (2019-2024), anggaran tertinggi tercatat pada 2022 sebesar Rp 150,43 triliun.

Kendati demikian, alokasi belanja Kemenhan merupakan yang terbesar kedua di antara kementerian/lembaga lainnya.

Berikut rincian anggaran Kemenhan dalam RAPBN 2024:

  • Dukungan manajemen sebesar Rp 78,12 triliun
  • Modernisasi alutsista, non-alutsista, dan sarpras pertahanan sebesar Rp 39,47 triliun
  • Kebijakan dan regulasi pertahanan sebesar Rp24,7 miliar
  • Profesionalisme dan kesejahteraan prajurit sebesar Rp 11,99 triliun
  • Pelaksanaan tugas TNI sebesar Rp 3,94 triliun
  • Riset, industri, dan pendidikan tinggi pertahanan sebesar Rp 1,48 triliun
  • Pembinaan sumber daya pertahanan sebesar Rp 399,2 miliar

Adapun Data World Bank mencatat, sejak 1999 pengeluaran untuk pertahanan tidak pernah lebih dari 1 persen dari PDB.

Menurut dosen asisten Ahli Hubungan Internasional dan Hubungan Ekonomi Politik Internasional Universitas Tidar Bonifasius Endo Gauh Perdana, data terakhir pada 2022, anggaran pertahanan Indonesia hanya 0,7 persen dari PDB.

Dia melanjutkan, secara global, rata-rata anggaran pertahanan 2 hingga 3 persen dari PDB mereka. Sebagai perbandingan kawasan Amerika dan Eropa menghabiskan 39 persen dan 20 persen dari total belanja militer global. Oleh karena itu, Amerika Serikat mempunyai anggaran pertahanan yang paling tinggi.

Adapun, peneliti isu Hubungan Internasional, Pusat Studi Filsafat Metajuridika, Universitas Mataram Alwafi Ridho Subarkah menyatakan, sejak 2009-2018 anggaran pertahanan Indonesia terhadap PDB juga masih di bawah 1 persen dari PDB.

Angka ini masih di bawah rata-rata anggaran pertahanan negara-negara ASEAN. Pada 2022 rasio belanja militer Singapura terhadap PDB-nya mencapai 2,8 persen, Thailand 1,2 persen, Filipina 1 persen, dan Malaysia 0,96 persen.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Ronaldo Berikan Pujian kepada Timnas Indonesia U23

[HOAKS] Ronaldo Berikan Pujian kepada Timnas Indonesia U23

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bulan Kembar di Pegunungan Arfak pada 26 April

[HOAKS] Bulan Kembar di Pegunungan Arfak pada 26 April

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Pelatih Korsel Mengamuk Usai Kalah dari Indonesia di Piala Asia U23

[HOAKS] Video Pelatih Korsel Mengamuk Usai Kalah dari Indonesia di Piala Asia U23

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan Pertamina soal Video Konsumen Cekcok di SPBU Putussibau

[KLARIFIKASI] Penjelasan Pertamina soal Video Konsumen Cekcok di SPBU Putussibau

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda | Bahaya SO2 di Jawa

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda | Bahaya SO2 di Jawa

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

[VIDEO] Beredar Hoaks Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten Satire, Jokowi Pegang 'Kartu Kabur Saat Demo'

[KLARIFIKASI] Konten Satire, Jokowi Pegang "Kartu Kabur Saat Demo"

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks Uang Nasabah Hilang di Bank akibat Bansos Pemilu, Jangan Terhasut!

[VIDEO] Hoaks Uang Nasabah Hilang di Bank akibat Bansos Pemilu, Jangan Terhasut!

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pengibaran Bendera GAM Setelah Putusan MK, Awas Provokasi

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pengibaran Bendera GAM Setelah Putusan MK, Awas Provokasi

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bantahan Indonesia soal Upaya Normalisasi Hubungan dengan Israel

INFOGRAFIK: Bantahan Indonesia soal Upaya Normalisasi Hubungan dengan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com