KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyebutkan, anggaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan) idealnya 1 persen sampai 2 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Pernyataan itu disampaikan dalam debat Pilpres ketiga di Istora Senayan, Minggu (7/1/2024).
Dia pun menilai bahwa anggaran Kemenhan belum ideal, karena belum cukup untuk mengembangkan sistem pertahanan canggih yang masuk kategori 5.0.
"Untuk itulah pertahanan kita mesti masuk pada wilayah 5.0 dengan teknologi sakti, dengan rudal hipersonik, senjata cyber, sensor kuantum dan sistem senjata otonom dan itu bisa dilakukan kalau anggaran dari Kemenhan itu 1 sampai 2 persen dari PDB, sehingga MEF kita akan bisa tercapai, karena ini yang mengerikan di 2024," kata Ganjar.
Kemenhan memiliki alokasi anggaran Rp 135,3 triliun triliun dalam rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024.
Angka itu turun 6,5 persen dari outlook 2023 yang mencapai Rp 144,7 triliun.
Semasa pemerintahan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (2019-2024), anggaran tertinggi tercatat pada 2022 sebesar Rp 150,43 triliun.
Kendati demikian, alokasi belanja Kemenhan merupakan yang terbesar kedua di antara kementerian/lembaga lainnya.
Berikut rincian anggaran Kemenhan dalam RAPBN 2024:
Adapun Data World Bank mencatat, sejak 1999 pengeluaran untuk pertahanan tidak pernah lebih dari 1 persen dari PDB.
Menurut dosen asisten Ahli Hubungan Internasional dan Hubungan Ekonomi Politik Internasional Universitas Tidar Bonifasius Endo Gauh Perdana, data terakhir pada 2022, anggaran pertahanan Indonesia hanya 0,7 persen dari PDB.
Dia melanjutkan, secara global, rata-rata anggaran pertahanan 2 hingga 3 persen dari PDB mereka. Sebagai perbandingan kawasan Amerika dan Eropa menghabiskan 39 persen dan 20 persen dari total belanja militer global. Oleh karena itu, Amerika Serikat mempunyai anggaran pertahanan yang paling tinggi.
Adapun, peneliti isu Hubungan Internasional, Pusat Studi Filsafat Metajuridika, Universitas Mataram Alwafi Ridho Subarkah menyatakan, sejak 2009-2018 anggaran pertahanan Indonesia terhadap PDB juga masih di bawah 1 persen dari PDB.
Angka ini masih di bawah rata-rata anggaran pertahanan negara-negara ASEAN. Pada 2022 rasio belanja militer Singapura terhadap PDB-nya mencapai 2,8 persen, Thailand 1,2 persen, Filipina 1 persen, dan Malaysia 0,96 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.