KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar mengatakan, terdapat kesenjangan yang sangat jauh antara orang kaya dan miskin di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Muhaimin dalam debat cawapres yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta Convention Center (JCC), pada Jumat (22/12/2023) malam.
"Bayangkan 100 orang Indonesia kekayaannya di atas 100 juta jumlah penduduk Indonesia, artinya ini keadaan yang tidak adil ini harus kita slepet," kata Muhaimin.
Dikutip dari studi Oxfam Policy & Practice berjudul Towards a More Equal Indonesia (2017), Indonesia merupakan negara dengan ketimpangan kekayaan terburuk keenam di dunia.
Pada 2016, 1 persen penduduk terkaya memiliki hampir setengah atau 49 persen total kekayaan penduduk dewasa di Indonesia.
Pada 2016, kekayaan kolektif empat miliarder terkaya adalah 25 miliar dolar AS, lebih banyak dibandingkan total kekayaan 40 persen populasi terbawah, yaitu sekitar 100 juta jiwa rakyat.
Hanya dalam satu hari, orang terkaya Indonesia bisa memperoleh penghasilan dari bunga kekayaan miliknya seribu kali lebih banyak dibandingkan rata-rata pengeluaran masyarakat termiskin di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka selama satu tahun penuh.
Jumlah uang yang diperoleh setiap tahun dari kekayaannya akan cukup untuk mengangkat lebih dari 2,8 juta masyarakat Indonesia keluar dari kemiskinan ekstrem.
Kemudian, diberitakan Katadata, Credit Suisse dalam Global Wealth Report 2018 menunjukkan bahwa 1 persen orang terkaya di Indonesia menguasai 46,6 persen total kekayaan penduduk.
Sementara itu, 10 persen orang terkaya menguasai 75,3 persen dari total kekayaan penduduk.
Dengan demikian, hal ini tidak hanya memperlihatkan ketimpangan tetapi juga gambaran bahwa pembangunan yang dilakukan pemerintah selama ini hanya dinikmati sebagian orang-orang kaya di negara ini.
Adapun pada 2021, Global Wealth Databook yang dirilis Credit Suisse merilis data kekayaan penduduk Indonesia sebagai berikut:
Kekayaan | Jumlah penduduk | Persentase |
> 1 juta USD ( > Rp 15 miliar) | 191.000 orang | 0,1 persen |
100.000 - 1.000.000 USD (Rp 1,5 miliar - Rp 15 miliar) | 3,7 juta orang | 2 persen |
10.000 - 100.000 USD (Rp 150 juta - Rp 1,5 miliar) | 57 juta orang | 31 persen |
< 10.000 USD (< Rp 150 juta) | 122,8 juta orang | 66,8 persen |
Sementara itu, kekayaan bersih kolektif para taipan dalam daftar 50 Orang Terkaya Indonesia versi Forbes 2023 naik 40 persen ke rekor 252 miliar dolar AS. Angka tersebut naik dari 180 miliar dolar AS pada tahun lalu.
Dosen Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia Neni Susilawati menyatakan bahwa substansi yang sebaiknya dibicarakan adalah terkait distribusi kekayaan yang tidak merata.
"(Pernyataan) tampaknya sedikit berlebihan. Berdasarkan data dan laporan yang tersedia, fokusnya lebih pada distribusi kekayaan yang sangat tidak merata di antara populasi, bukan spesifik pada angka 100 orang," kata Neni yang merupakan panelis dalam Kolaborasi Cek Fakta.
Dia menilai bahwa pernyataan Cak Imin dapat dinilai sebagai pernyataan simbolis untuk menyoroti masalah ketimpangan yang serius di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.