Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEK FAKTA: Mahfud Sebut 1 Persen Masyarakat Indonesia Kuasai 75 Persen Lahan

Kompas.com - 21/12/2023, 18:58 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD menyinggung soal ketimpangan penguasaan lahan di Indonesia.

Dalam acara dialog Andalas Lawyers Club di Universitas Andalas, Senin (18/12/2023), Mahfud mengatakan, hanya 1 persen dari masyarakat menguasai 75 persen lahan di Indonesia.

"Sisanya, 99 persen masyarakat Indonesia berebut 25 persen lahan yang tersisa. Ini perlu ditata secara bersama-sama," kata Mahfud, dilansir Kompas.com.

Bagaimana faktanya?

Peneliti dari Think Policy, Alexander Michael Tjahjadi, memeriksa kebenaran atas data yang disampaikan Mahfud.

Ia mengungkapkan, Mahfud kemungkinan merujuk pada puncak ketimpangan distribusi lahan di Indonesia pada 2003.

Pada tahun tersebut, ketimpangan kepemilikan lahan sebesar 0,72 persen. Artinya hanya 1 persen rakyat yang menguasai 72 persen sumber daya lahan.

Sebagai perbandingan, mari lihat data ketimpangan kepemilikan lahan yang dihitung dari data Badan Pusat Statistik (BPS).

Pada 1973 angka ketimpangan lahan yakni 0,55. Empat dekade kemudian atau pada 2013, angka ketimpangan lahan ada di angka 0,68.

Data lainnya termuat dalam Petunjuk Teknis Penertiban dan Penetapan Tanah Terlantar Badan Pertanahan Nasional (BPN) 2022.

Data tersebut menunjukkan, level rasio gini pertanahan saat ini berada di kisaran 0,58.

Penting diketahui bahwa ada cara penghitungan yang berbeda antara BPS dan BPN. Sehingga, penurunan ketimpangan distribusi lahan tidak dapat diverifikasi.

Pernyataan Mahfud bahwa 99 persen masyarakat Indonesia berebut 25 persen lahan yang tersisa tidak dapat dibuktikan secara statistik.

Kendati demikian, data-data yang ada memang menunjukkan tingginya ketimpangan kepemilikan lahan di Indonesia.

Alexander berpendapat, tata kelola pertanahan tidak hanya dihitung berdasarkan pembagian luasan tanah.

Ada model pemberian dari pasar dan juga dari sisi pemerintah, serta konteks masyarakat yang harus dilihat.

Sebuah riset yang diterbitkan pada 2022 menunjukkan, pemberian tanah lebih dari 0,5 Ha akan memberikan efek kesejahteraan pada masyarakat.

***

Artikel ini merupakan hasil kolaborasi program Panel Ahli Cek Fakta The Conversation Indonesia bersama Kompas.com dan Tempo.co, didukung oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Data dan Fakta
Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Sejarah dan Fakta
Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi 'Online'

Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

Hoaks atau Fakta
Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

Hoaks atau Fakta
Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut 'Symphony No. 9'

Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut "Symphony No. 9"

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

Hoaks atau Fakta
Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com