Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.
KOMPAS.com - Beredar video satire soal boikot produk tertentu akibat konflik antara Israel dan Palestina.
Sebelumnya, muncul seruan untuk memboikot produk Israel sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina.
Sementara video yang beredar menyebutkan, Israel dan Amerika Serikat (AS) memboikot produk Indonesia.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut perlu diluruskan.
Video soal Israel dan AS memboikot produk Indonesia ditemukan di akun Facebook ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 15 November 2023:
Kelihatannya Amerika dan Israel jg memboikot produk Indonesia....kira2 apa yg diboikot...kita sebagai bangsa yg besar tetep (emotikon).
Video berdurasi 37 detik itu menampilkan produk yang diboikot, yakni ketoprak, gado-gado, rujak cingur, sop buntut, rawon, tahu campur, lontong sayur, kupang lontong, lontong kikil, semanggi, tahu tek, dan lontong balap.
Video tersebut merupakan satire yang dibuat untuk merespons boikot produk Israel yang dilakukan para pendukung Palestina.
Nama-nama makanan khas Indonesia yang disebutkan bukanlah produk yang diproduksi massal di pabrik.
Video itu ingin menunjukkan bahwa warganet tidak terpengaruh apabila boikot dilakukan oleh Israel dan AS.
Tim Cek Fakta menelusuri video yang beredar dengan Google. Hasilnya, video tersebut telah beredar setidaknya sejak lima tahun lalu.
Salah satunya ditemukan di kanal YouTube Frome Cast, yang diunggah pada 13 Oktober 2018.
Video itu menampilkan pembawa berita yang menertawai sketsa terduga pelaku pencurian. Pembawa berita adalah Ethan Forhetz dalam acara KY3 News yang disiarkan pada Februari 2018.
Video itu diedit sehingga menampilkan teks berisi makanan khas Indonesia.
Video soal Israel dan AS resmi memboikot produk Indonesia merupakan satire.
Produk yang ditampilkan yakni makanan khas Indonesia dan bukan produk buatan pabrik.
Video aslinya bersumber dari siaran berita KY3 News pada 2018 bersama Ethan Forhertz.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.